Mendadak Hamil dan Melahirkan, Begini Risiko Komplikasi Cryptic Pregnancy!

Senin, 20 Juli 2020 | 14:13 WIB
Mendadak Hamil dan Melahirkan, Begini Risiko Komplikasi Cryptic Pregnancy!
Ilustrasi melahirkan, kehamilan kriptik, cryptic pregnancy [Pexels/Rene Asmussen]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Perstiwa langka, seorang perempuan di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat hamil kilat dalam waktu 1 jam dan langsung melahirkan bayi laki-laki terjadi pada hari Sabtu (19/7/2020) sekitar pukul 21.30 WIB.

Kehamilan kilat yang dialami perempuan bernama Heni itu pun cukup menggemparkan warga sekitar dan publik. Karena, ia juga melahirkan bayinya dalam kondisi sedang menstruasi.

Meski wanita dengan kehamilan kriptik tidak merasakan gejala, dokter perlu mempertimbangkan bahwa wanita usia subur dengan gejala kehamilan mungkin saja hamil walau ia menyangkalnya.

Dilansir dari Medical News Today, wanita dengan kehamilan kriptik psikotik bisa mengalami berbagai gejala. Satu-satunya gejala yang mungkin diperhatikan oleh wanita dengan kehamilan kriptik nonpsikotik adalah persalinan tak terduga.

Baca Juga: Kepatuhan Memakai Masker Mencegah Penularan Virus Corona di Salon

Satu hal yang membuat dokter sulit mendiagnosis kehamilan kriptik, karena seseorang tidak pernah konsultasi. Selain itu, seseorang mungkin terlah berkonsultasi tapi tidak mendapatkan diagnosis yang tepat.

Ilustrasi ibu hamil (shutterstock)
Ilustrasi ibu hamil (shutterstock)

Kehamilan kriptik ini tidak hanya berisiko pada bayi yang dilahirkan, tetapi juga ibu yang melahirkan. Wanita bisa mengalami gangguan kejiwaan tanpa menyadari gejalanya dan menyangkal kenyataan.

Sementara, wanita lain tanpa penyakit mental mungkin bisa mengalami stres dan konflik tentang kehamilan kriptiknya.

Komplikasi kehamilan kriptik

Tak hanya penyakit mental dan penolakan, wanita hamil kriptik juga berisiko mengalami komplikasi. Tingkat kehamilan kriptik menurun dari 1 dalam 475 kehamilan pada 20 minggu menjadi 1 dalam 2500 kehamilan ketika persalinan terjadi.

Baca Juga: Sakit Covid-19 Parah, Wanita 24 Tahun Ini Menyesal Tidak Pakai Masker

Karena, wanita dengan kehamilan kriptik tidak bisa mengetahui masa kehamilan, mereka mungkin bisa mengalami gangguan emosional.

Setelah melahirkan, wanita juga bisa memutus hubungannya dengan si bayi, meningkatkan risiko pelecehan, penelantaran anak dan kematian.

Tindakan penolakan terhadap kehamilan kriptik itulah yang bisa berisiko menyebabkan komplikasi pada bayinya, seperti lahir prematur, tubuh berukuran kecil, perlu rawat inap hingga kematian.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI