Gejala Covid-19 Ringan Bisa Berubah Parah, Kenali Tanda Daruratnya!

Senin, 20 Juli 2020 | 13:59 WIB
Gejala Covid-19 Ringan Bisa Berubah Parah, Kenali Tanda Daruratnya!
Ilustrasi pasien covid-19 mengalami koma. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Covid-19 dapat memengaruhi semua orang dan akan menimbulkan gejala serta tingkat keparahan yang berbeda. Bahkan, ada di antara mereka yang sama sekali tidak menunjukkan gejala.

Berdasarkan data, 81 persen kasus simptomatik ringan atau bergejala ringan dapat dirawat di rumah. Penderita mungkin mengalami gejala ringan yang umumnya mirip flu, seperti batuk kering, demam tidak mencapai 37,8 derajat Celcius, kehilangan indra penciuman, kelelahan, nyeri otot, atau sakit kepala.

Namun, seseorang dengan gejala ringan dapat memburuk secara cepat dan menjadi sakit parah. Ini lebih mungkin terjadi pada kelompok berisiko.

Menurut studi, sekitar 5 persen penderita Covid-19 dapat berkembang menjadi parah atau kritis, termasuk berkembang menjadi pneumonia berat yang mengarah ke sindrom gangguan pernapasan akut (ARDS).

Baca Juga: Buatan China, Vaksin Covid-19 Sinovac Biotech Tiba di Indonesia

Perkembangan Tahap Kedua Covid-19

Berdasarkan pengamatan klinis, para peneliti menggambarkan tahap kedua perkembangan Covid-19 dimulai dengan bentuk ringan hingga sedang, diikuti oleh gangguan pernapasan selama 9 hingga 12 hari setelah timbulnya gejala pertama.

Batuk merupakan gejala infeksi pneumonia misterius di China. (Shutterstock)
Ilustrasi batuk (Shutterstock)

Dilansir The Health Site, ini disebabkan oleh peningkatan besar sitokin, sekelompok besar protein, peptida atau glikoprotein yang disekresikan oleh sel-sel spesifik dari sistem kekebalan tubuh.

Namun, tim dari berbagai universitas Eropa menemukan produksi dan aktivitas interferon (IFN) tipe I sangat menurun pada Covid-19 yang paling parah. Tingkat IFN tipe I yang rendah dalam plasma juga mempercepat memburuknya kondisi pasien.

Interferon (IFN) tipe I merupakan subkelompok besar protein interferon yang membantu mengatur aktivitas sistem kekebalan tubuh.

Baca Juga: Hampir 140.000 Orang Meninggal Dunia karena Covid-19 di Amerika Serikat

Menurut mereka, tingkat IFN tipe I dapat membantu mengidentifikasi setiap tahap penyakit, dengan tingkat terendah yang mungkin terlihat pada pasien paling parah.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI