Suara.com - Selebriti Jessica Iskandar didiagnosis antiphospholipid antibody syndrome (APS). Karena kondisinya, wanita yang akrab disapa Jedar ini merasa mengalami masa terberat dalam hidupnya saat melahirkan putranya, El Barack Alexander.
"Jadi aku nggak ada kontraksi, jadi dari segala cara dokter ngelakuin dari mulai masukin balon, terus kasih obat-obatan, di infus biar aku kontraksi, jadi itu selama tiga hari aku di induksi," kata Jessica dalam tayangan vlog Melaney Ricardo, dikutip Senin (20/7/2020).
Bahkan, Jedar mengaku dirinya mengalami perut mulas hingga terasa ke ulu hatinya.
"Mules tau? Tapi mulesnya sampai ke ulu hati, tiga hari itu bayi nggak keluar-keluar. Terus sudah tuh tiga hari akhirnya ada lah bukaan-bukaan, ngelahirin," sambungnya.
Baca Juga: Penyandang Autoimun di Tengah Aksi Borong Klorokuin saat Covid-19
Berdasarkan Mayo Clinic, antiphospholipid antibody syndrome (APS), terkadang dikenal sebagai sindrom Hughes, terjadi ketika sistem kekebalan tubuh secara keliru menciptakan antibodi yang membuat darah lebih mungkin untuk membeku.
Kondisi ini dapat menyebabkan gumpalan darah yang berbahaya di kaki, ginjal, paru-paru dan otak.
NHS mencatat, orang dengan APS berisiko lebih tinggi mengalami kondisi seperti:
- Deep vein thrombosis (DVT), gumpalan darah yang biasanya berkembang di kaki.
- Ttrombosis arteri (bekuan dalam arteri), yang dapat menyebabkan stroke atau serangan jantung.
- Gumpalan darah di otak, menyebabkan masalah dengan keseimbangan, mobilitas, penglihatan, bicara dan memori.
Sebenarnya, APS tidak selalu menyebabkan masalah yang nyata. Tapi beberapa orang akan memiliki gejala umum yang mirip dengan multiple sclerosis (kondisi umum yang memengaruhi sistem saraf pusat).
Baca Juga: Hati-Hati, Perut Kembung Bisa Jadi Tanda Penyakit Autoimun!
Ini termasuk dalam kondisi autoimun, yang artinya sistem kekebalan tubuh, yang biasanya melindungi tubuh dari infeksi dan penyakit, menyerang jaringan sehat secara tidak sengaja.