Suara.com - Pemberian makanan pendamping ASI atau MPASI sangat disarankan ketika anak memasuki usia enam bulan. Meski demikian, pemberian MPASI juga harus tetap memerhatikan berbagai indikasi lainnya.
Hal tersebut diungkapkan oleh dokter spesialis anak RS Pondok Indah Bintaro, Robert Soetandio.
"Harus tahu apakah anak siap, siap secara organ pencernaannya, siap secara neurologis atau sarafnya, (misalnya) bisa mengangkat kepala tidak, lalu motoriknya, bisa menelan tidak, kesiapan psikologis," kata dia dalam Instagram Live yang Suara.com kutip di Antara, Minggu (19/7/2020).
Jika anak ternyata belum bisa mengangkat kepala dan menelan, anak dianggap belum dapat diberi MPASI.
Baca Juga: Bawang Bombay Bisa Bikin MPASI Lebih Sehat dan Lezat, Begini Cara Masaknya
"Anak lihat saya makan ingin mengambil, melet-melet, itu tandanya psikologis seperti siap. Mulai coba beri makan," tutur Robert.
MPASI sendiri menjadi pengisi kesenjangan nutrisi saat anak berusia enam bulan karena kebutuhan anak berkembang, bertambah dan tidak bisa tercukupi hanya dengan ASI.
Saat orangtua mulai memberi MPASI, pastikan asupannya cukup gizi yakni makro dan mikronutriennya, berikan sesuai jadwal makan supaya rasa lapar dan kenyang anak terjaga dan perhatikan durasi pemberiannya.
"30 menit habis enggak habis harus berhenti karena konsentrasi anak tercapai. Setelah itu konsentrasi mulai berubah. Jangan ada distraksi seperti mainan, berjalan-jalan keliling kompleks agar anak fokus makan" tutup Robert.
Baca Juga: Tak Boleh Hilang, Empat Nutrisi Penting Ini Wajib Ada di MPASI