Covid-19 Bisa Turunkan Usia Harapan Hidup, Apa Itu Ketoasidosis Diabetik?

Risna Halidi Suara.Com
Minggu, 19 Juli 2020 | 19:15 WIB
Covid-19 Bisa Turunkan Usia Harapan Hidup, Apa Itu Ketoasidosis Diabetik?
Ilustrasi (Foto: shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah penelitian baru mengungkapkan, pandemi virus corona Covid-19 menurunkan usia harapan hidup seseorang sampai rata-rata dua tahun, baik pada laki-laki maupun perempuan.

Di sisi lain, ada istilah Ketoasidosis diabetik atau DKA. Kondisi ini dianggap sebagai masalah kesehatan yang dapat mengancam jiwa dan memengaruhi penderita diabetes. Bagaimana cirinya?

Berita mengenai virus Covid-19 yang dapat menurunkan angka harapan hidup dan masalah Ketoasidosis diabetik masuk dalam daftar berita kanal Health paling populer Minggu, 19 Juli 2020 berikut ini.

1. Peneliti Ungkap Virus Corona Turunkan Usia Harapan Hidup hingga 2 Tahun!

Ilustrasi penularan virus corona. [Shutterstock]
Ilustrasi penularan virus corona. [Shutterstock]

Sebuah penelitian baru mengungkapkan, pandemi virus corona Covid-19 menurunkan usia harapan hidup seseorang sampai rata-rata 2 tahun, baik pada laki-laki maupun perempuan.

Peneliti dari Universita Oxford mengatakan, virus corona Covid-19 telah membawa harapan hidup kembali ke tingkat yang sama pada 2008, saat beban kesehatan masyarakat mungkin belum sepenuhnya terlihat.

Baca selengkapnya

2. Ketoasidosis Diabetik, Komplikasi Diabetes yang Timbulkan Gejala Bau Napas!

Ilustrasi tes gula darah, diabetes, DKA (Foto: shutterstock)
Ilustrasi tes gula darah, diabetes, DKA (Foto: shutterstock)

Ketoasidosis diabetik (DKA) termasuk masalah kesehatan mengancam jiwa dan memengaruhi penderita diabetes. Kondisi ini terjadi ketika tubuh mulai memecah lemak pada tingkat yang terlalu cepat.

Baca Juga: Punya Kebiasaan Gigit Kuku, Anak 11 Tahun Idap Diabetes Tipe 1!

Sehingga hati memproses lemak menjadi bahan bakar yang disebut keton. Hal inilah yang menyebabkan darah dalam tubuh menjadi asam.

Baca selengkapnya

3. Bukan Lemak Jenuh, Penderita Kolesterol Tinggi Perlu Batasi Karbohidrat

Ilustrasi kolesterol tinggi. (Shutterstock)
Ilustrasi kolesterol tinggi. (Shutterstock)

Selama ini, orang yang didiagnosis dengan kolesterol tinggi seperti kondisi hiperkolesterolemia familial selalu disarankan untuk meminimalkan konsumsi lemak jenuh. Hal ini diyakini perlu dalam upaya menurunkan kolesterol dan mengurangi risiko penyakit jantung.

Namun sebuah studi baru yang diterbitkan dalam jurnal bergengsi BMJ Evidence-Based Medicine, tidak menemukan bukti untuk mendukung klaim tersebut, demikian dilansir dari Medical Xpress.

Baca selengkapnya

4. Peneliti: Pria dengan Gula Darah Tinggi Berisiko Meninggal akibat Covid-19!

Ilustrasi virus corona, covid-19. (Pexels/@Anna Nandhu Kumar)
Ilustrasi virus corona, covid-19. (Pexels/@Anna Nandhu Kumar)

Sebanyak lebih dari 500 ribu orang meninggal dunia akibat virus corona Covid-19 di seluruh dunia. Para ahli kesehatan telah memperingatkan bahwa ada banyak faktor yang meningkatkan risiko kematian pasien Covid-19.

Sebuah studi baru pun telah mengungkapkan faktor risiko yang bisa menggandakan risiko kematian pasien Covid-19. Pasien Covid-19 dengan kadar gula darah tinggi dua kali lebih mungkin meninggal dunia daripada lainnya.

Baca selengkapnya

5. Definisi Covidiot dan Ciri-cirinya, Apakah Anda Termasuk?

Ilustrasi virus corona, covid-19. (Pexels/@cottonbro)
Ilustrasi virus corona, covid-19. (Pexels/@cottonbro)

Pandemi Covid-19 yang belum juga usai ini telah menambahkan kata baru ke kamus. Muncul istilah "covidiot" di media sosial yang memiliki makna negatif.

Kamus Macmillian mendefinisikan "covidiot" sebagai "istilah yang menghina bagi seseorang yang mengabaikan nasihat kesehatan tentang Covid-19."

Baca selengkapnya

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI