Kepatuhan Memakai Masker Mencegah Penularan Virus Corona di Salon

Minggu, 19 Juli 2020 | 17:03 WIB
Kepatuhan Memakai Masker Mencegah Penularan Virus Corona di Salon
Ilustrasi salon. (Unsplash/Aw Creative)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Masker sudah menjadi kebutuhan semua orang di tengah pandemi virus corona Covid-19. Bahkan pemakaian masker pun sangat diwajibkan ketika salon kecantikan mulai kembali dibuka.

Fungsinya, masker dan langkah perlindungan lainnya bisa mencegah penularan virus corona Covid-19 antara pengunjung dan pekerja salon.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegah Penyakit (CDC) Amerika Serikat, patuh memakai masker seperti pekerja salon di Missouri bisa mencegah penularan virus corona dari 2 penata rambut yang terinfeksi ketika kontak dengan hampir 140 pengunjung.

Pada Mei 2020, dua penata rambut di Great Klip di Springfield, Mo dinyatakan positif virus corona Covid-19. Sedangkan masing-masing penata rambut itu telah melayani sekitar 139 klien atau pengunjung untuk perawatan.

Baca Juga: Punya Kebiasaan Gigit Kuku, Anak 11 Tahun Idap Diabetes Tipe 1!

Di sisi lain, dua penata rambut itu termasuk golongan orang terinfeksi virus corona Covid-19 dengan gejala atau simptomatik.

"Di antara 139 klien yang terpapar 2 penata rambut itu, semua klien dan penata rambut selalu memakai masker. Jadi tidak ada kasus sekunder yang bergejala. Sebanyak 67 klien yang diuji menunjukkan hasil negatif virus corona Covid-19," kata laporan mingguan Morbiditas dan Mortalitas CDC dikutip dari Fox News.

Ilustrasi Masker. (Pixabay.com/Vesna_Pixi)
Ilustrasi Masker. (Pixabay.com/Vesna_Pixi)

Menurut penulis laporan, tata cara kota dan kebijakan perusahaan telah memainkan peran penting dalam mencegah penyebaran virus corona Covid-19.

"Temuan ini mendukung peran sumber dalam mengontrol, mencegah penularan dan bisa menginformasikan pengembangan kebijakan kesehatan masyarakat selama pandemi virus corona Covid-19," jelasnya.

Selain 2 penata rambut, sebanyak 98 persen klien setuju melakukan wawancara dengan menggunakan masker. Lalu, 2 persen sisanya mengatakan mereka mengenakan masker hanya di waktu tertentu.

Baca Juga: Asal-usul Wabah Pes yang Mematikan, Benarkah dari China?

Namun, penulis penelitian mencatat bahwa laporan tersebut memiliki beberapa keterbatasan. Sebab departemen kesehatan setempat memantau semua klien yang terpapar untuk memperhatikan tanda dan gejala Covid-19.

Tapi, tidak ada klien yang menunjukkan gejala virus corona Covid-19 dan hanya sebagian yang menjalani uji medis.

"Jadi, klien asimptomatik bisa saja terlewatkan," jelas peneliti.

Sedangkan, virus corona Covid-19 ini memiliki masa inkubasi virus 2-14 hari. Setiap tes PCR virus corona Covid-19 yang diperoleh dari klien terlalu dini dalam proses infeksi. Karena itu, hasilnya bisa menunjukkan negatif palsu.

"Untuk membantu mengurangi kemungkinan ini, semua klien yang terpapar ditawari pengujian pada hari ke-5 dan dihubungi setiap hari untuk memantau gejala sampai hari ke-14," kata peneliti.

Kurangnya informasi tentang tindakan perlindungan lainnya, yaitu mencuci tangan dan penggunaan sarung tangan. Hal itu bisa memicu risiko infeksi virus corona Covid-19 lebih luas.

"Ketiga, pelepasan virus yang tertitinggi terjadi selama 2 sampai 3 hari sebelum timbulnya gejala. Setiap klien yang berinteraksi dengan penata rambutnya dan hasilnya negatif bisa melakukan kontak dengan siapa pun sebelum akhirnya menunjukkan gejala," lanjutnya.

Dalam hal ini, mode interaksi antara penata rambut dan klien perlu dibatasi untuk mencegah penyebaran virus corona. Misalnya, layanan di salon A terbatas pada potongan rambut, hiasan rambut wajah dan perms.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI