Bukan Lemak Jenuh, Penderita Kolesterol Tinggi Perlu Batasi Karbohidrat

Yasinta Rahmawati Suara.Com
Minggu, 19 Juli 2020 | 16:08 WIB
Bukan Lemak Jenuh, Penderita Kolesterol Tinggi Perlu Batasi Karbohidrat
Ilustrasi kolesterol tinggi. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Selama ini, orang yang didiagnosis dengan kolesterol tinggi seperti kondisi hiperkolesterolemia familial selalu disarankan untuk meminimalkan konsumsi lemak jenuh. Hal ini diyakini perlu dalam upaya menurunkan kolesterol dan mengurangi risiko penyakit jantung.

Namun sebuah studi baru yang diterbitkan dalam jurnal bergengsi BMJ Evidence-Based Medicine, tidak menemukan bukti untuk mendukung klaim tersebut, demikian dilansir dari Medical Xpress.

Hiperkolesterolemia familial adalah kelainan genetik keturunan yang menyebabkan orang memiliki kadar kolesterol 2-4 kali lebih tinggi dari rata-rata orang.

Beberapa organisasi termasuk American Heart Association, telah menyarankan mereka menghindari makan makanan dari sumber hewani, seperti daging, telur dan keju, dan menghindari minyak kelapa.

Baca Juga: Penting, Ini Sebabnya Penderita Diabetes Harus Batasi Asupan Karbohidrat!

Sebuah tim ahli internasional tentang penyakit jantung dan diet, termasuk lima ahli jantung, meninjau panduan diet untuk orang-orang dengan kondisi hiperkolesterolemia familial.

Dari penelitian, mereka justru mengatakan tidak dapat menemukan pembenaran bagi para ahli kesehatan untuk merekomendasikan diet rendah lemak jenuh.

Makanan sumber karbohidrat. (Shutterstock)
Makanan sumber karbohidrat. (Shutterstock)

"Selama 80 tahun terakhir, orang-orang dengan hiperkolesterolemia familial telah diperintahkan untuk menurunkan kolesterol mereka dengan diet rendah lemak jenuh," kata pemimpin penulis David Diamond, profesor dan peneliti penyakit jantung di University of South Florida.

"Studi kami menunjukkan bahwa diet yang lebih 'sehat jantung' adalah yang rendah gula, bukan lemak jenuh," lanjutnya.

Diamond dan rekan penulisnya mengatakan mengikuti diet rendah karbohidrat paling efektif untuk orang-orang dengan peningkatan risiko penyakit jantung, seperti mereka yang kelebihan berat badan, hipertensi dan diabetes.

Baca Juga: Konsumsi Delima, yuk! Mampu Turunkan Kolesterol dan Risiko Penyakit Jantung

Temuan mereka konsisten dengan makalah lain yang baru-baru ini diterbitkan dalam Journal of American College of Cardiology, yang memberikan bukti kuat bahwa makanan yang meningkatkan gula darah, seperti roti, kentang dan permen harus diminimalkan daripada minyak tropis dan makanan berbasis hewan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI