Suara.com - Setiap ibu yang baru melahirkan tentu ingin anaknya memiliki perkembangan tumbuh optimal. Tapi tak jarang penurunan berat badan yang dialami bayi baru lahir membuat khawatir orangtua terutama orangtua baru.
Namun, orangtua sebaiknya tak perlu cemas jika bayinya mengalami penurunan berat badan saat baru berusia satu minggu.
Menurut dokter spesialis anak dr. Attila Dewanti, Sp.A (K), hal itu masih normal asalkan penurunan berat badan tak lebih dari sepuluh persen dari berat anak saat anak lahir.
"Kalau bayi baru lahir misalnya berat tiga kilogram, dalam lima hari pertama dia boleh turun 10 persen dari berat lahir. Jadi gak apa-apa itu normal. Tapi hanya boleh sepuluh persen. Kalau sampai 20 persen berarti kurang ASI-nya," kata dokter spesialis Attila Dewanti saat siaran langsung bersama velvet Junior, Minggu (19/7/2020).
Baca Juga: Studi: Minum Teh Hitam Bisa Membantu Menurunkan Berat Badan
Attila menambahkan, ketika bayi berusia 14 hari, berat badannya harus kembali naik minimal sama dengan berat lahir.
Tetapi jika bayi belum mengalami kenaikan berat badan juga, Attila menyarankan agar si buah hati segera dibawa ke dokter anak.
"Karena bayi kan belum bisa ngomong berarti kita harus lihat dari berat badannya. Mungkin ASI-nya kurang, atau ASI cukup tapi perlengkapannya kurang baik, bisa saja memengaruhi. Segeralah ke dokter anak," ujarnya.
Pertambahan berat badan anak yang ideal juga harus disesuaikan dengan usianya. Attila memaparkan, saat usia satu sampai dua bulan idealnya naik antara 700 gram sampai 1.5 kilogram.
Menurut Attila, umumnya kebanyakan bayi mengalami kenaikan berat badan sebanyak satu kilogram hingga usia tiga bulan.
Baca Juga: Mudah & Simple, Ini Cara Turunkan Berat Badan Secara Cepat Menurut Sains
"Kemudian saat empat sampai lima bulan kenaikannya hanya 500 gram. Karena memang makin besar kenaikannya makin sedikit. Apalagi nanti setelah usia enam bulan kenaikannya hanya 300-500 gram per bulan," katanya.