Suara.com - Pandemi Covid-19 yang belum juga usai ini telah menambahkan kata baru ke kamus. Muncul istilah "covidiot" di media sosial yang memiliki makna negatif.
Kamus Macmillian mendefinisikan "covidiot" sebagai "istilah yang menghina bagi seseorang yang mengabaikan nasihat kesehatan tentang Covid-19."
Sedangkan Urban Dictionary mengambil pendekatan yang hampir sama, dengan mendefinisikan "covidiot" sebagai "seseorang yang mengabaikan peringatan tentang kesehatan atau keselamatan masyarakat. Seseorang yang menimbun barang, dari tetangga mereka."
Dilansir dari laman Health, covidiot adalah mereka yang tidak menganggap serius Covid-19 dan risikonya, terlepas dari apa yang dikatakan pejabat pemerintah dan komunitas kesehatan global.
Baca Juga: Peneliti Ungkap Virus Corona Turunkan Usia Harapan Hidup hingga 2 Tahun!
Pada saat yang sama, mereka mungkin melakukan perilaku egois yang tidak mendukung upaya memperlambat dan menghentikan penyebaran virus corona.
Ada beberapa tanda yang menjelaskan apakah seseorang masuk dalam kelompok covidiot atau tidak, antara lain:
1. Menyangkal
Beberapa orang tidak memahami pentingnya situasi ini. Mereka biasanya akan menyangkal bahwa virus itu ada atau tidak seburuk yang diberitakan oleh media massa.
2. Merasa kebal
Covidiot cenderung berpikir bahwa mereka kebal terhadap virus dan tidak akan sakit parah. Padahal, meskipun mereka merasa baik-baik saja, mereka bisa saja membawa virus dan menularkannya.
"Dalam banyak hal, ini adalah tanggung jawab sosial bagi orang untuk berkomitmen mengurangi transmisi virus," kata Timothy Murphy, MD, dekan senior untuk penelitian klinis dan translasi di Universitas di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Biomedis Buffalo Jacobs.
Baca Juga: Waduh, Peretas Rusia Diduga Targetkan Laboratorium Vaksin Virus Corona
3. Memberontak
"Segmen tertentu dari populasi hanya ingin menjadi non-konformis dan memberontak terhadap norma-norma sosial," kata Richard Watkins, seorang dokter penyakit menular di Akron, Ohio, dan seorang profesor penyakit dalam di Northeast Ohio Medical University.