Seorang bocah lelaki Mongolia berusia 15 tahun meninggal karena penyakit pes pekan lalu. Kasus ini menunjukkan bahwa penyakit pes tetap ada dan mematikan.
Sebenarnya ada antibiotik untuk mengobati penyakit pes. Tapi, penyakit pes ini memiliki tingkat kematian di mana saja antara 50 hingga 90 persen.
Adapun gejala wabah pes, meliputi demam, sakit kepala, panas dingin, kelemahan dan satu atau lebih kelenjar getah bening bengkak.
Baca Juga: Peneliti Ungkap Virus Corona Turunkan Usia Harapan Hidup hingga 2 Tahun!