Suara.com - Selain nugget, sosis adalah salah satu makanan favorit anak-anak. Banyak ibu yang mengandalkan sosis sebagai senjata pamungkas ketika anak tak mau makan. Tentu saja ini bukan langkah yang bijak.
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan Malaysia mengungkap jika sosis bukanlah daging utuh, melainkan campuran bahan-bahan yang buruk untuk kesehatan. Termasuk di antaranya pengawet dan tinggi kadar garam.
Dr. Ir. Heryudarini Harahap, M.Kes dari Persatuan Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI) juga turut memperingatkan jika makanan jenis ini terlalu banyak dikonsumsi anak, maka bisa memicu diabetes, bahkan menstruasi dini.
"Kalau makanan ini karena mengandung pengawet, dalam kondisi tertentu banyak dimakan, sudah jelas memicu kanker, tinggi garam lemak, jadi obesitas anak-anaknya. Obesitas mempercepat menstruasi dini," ujar Dr. Heryudarini saat dihubungi suara.com, Sabtu (18/7/2020).
Baca Juga: Resep Cilok Isi Keju dan Sosis, Untuk si Kecil yang Rindu Jajanan Sekolah
Oleh karena itu, Dr. Heryudarini menyarankan orangtua untuk mengawasi apa yang dikonsumsi anak-anak. Boleh saja mengonsumsi sosis atau makanan olahan seperti nugget, tapi tidak dikonsumsi setiap hari.
"Kalau seminggu sekali, it's okay, tapi tidak lebih dari 3 kali seminggu. Diatur saja, minggu ini makan sosis, minggu depan nugget, diatur sebaik mungkin," paparnya.
Sementara itu orangtua juga harus pintar untuk mengolah makanan, tidak hanya mengandalkan sosis, tapi juga dicampur dengan sayuran agar asupan gizi seimbang.
"Sebenarnya kalau bisa dicampur sayur, kalau mau dibuat sosisnya dicampur dibuat hotdog burger, tapi sayurannya dibuat, sebaiknya dicampur sayuran segar," tutupnya.
Baca Juga: Komentari Sosis Goreng Mirip Alien, Wanita Ini Malah Bikin Netizen Bingung