Suara.com - Dalam sebuah unggahan Weverse belum lama ini, anggota BTS, V atau Kim Taehyung, mengungkapkan bahwa ia menderita kondisi yang disebut alergi kolinergik yang membuatnya merasa gatal.
Alergi kolinergik terjadi ketika ada kenaikan suhu tubuh. Lalu, berbahayakah kondisi ini, dan apa efeknya terhadap aktivitas V?
Seperti yang kita tahu, BTS atau yang Bangtan Boys saat ini adalah idol grup paling populer di dunia saat ini. Seiring dengan hal tersebut, ketujuh anggotanya menjadi lebih sibuk dengan sejumlah tanggung jawab dan kerja tanpa henti. Dan mengingat latihan tari yang keras, jadwal yang sibuk jelang konser, pasti sulit bagi V untuk menghadapi kondisi ini.
Tapi sebenarnya, apa sih alergi kolinergenik yang diderita V BTS? Berikut penjelasannya, seperti dilansir Pinkvilla.
Baca Juga: Lirik Lagu BTS Stay Gold, ARMY Wajib Tahu
Apa itu alergi kolinergik?
Alergi kolinergik adalah jenis alergi yang menyebabkan gatal-gatal yang dipicu oleh peningkatan suhu tubuh. Menurut WebMD, kondisi ini biasanya berkembang ketika Anda banyak berolahraga atau berkeringat.
Sebagian besar waktu, kondisi ini muncul dan menghilang dalam beberapa jam. Namun, orang yang menderita penyakit ini dapat memengaruhi kemampuan mereka untuk aktif bergerak atau berolahraga.
Gejala
Gejala kondisi kulit ini adalah terdapat benjolan kecil yang timbul dan berkembang dalam waktu enam menit setelah berolahraga. Gejala dapat memburuk jika Anda terus melanjutkan aktivitas tersebut. Gejala lain mungkin termasuk sakit perut, mual, diare, muntah, dan hipersalivasi.
Baca Juga: Salut, 5 Member BTS Lanjut Kuliah S2 di Hanyang Cyber University
Pengobatan
Jika Anda menderita kondisi ringan, perubahan gaya hidup sederhana dapat membantu Anda mengatasi gejalanya. Beberapa orang, seperti bintang pop atau atlet, mungkin tidak dapat menghindari olahraga, jadi obat-obatan dapat membantu dalam kasus tersebut.
Apakah penyakitnya berbahaya?
Seperti disebutkan di atas, itu disebabkan karena berolahraga atau berkeringat. Meskipun mungkin hilang dalam beberapa jam, dalam kasus yang parah, ini dapat menyebabkan anafilaksis yang dipicu oleh olahraga, sejenis reaksi parah yang memengaruhi seluruh tubuh. Ini bisa berbahaya jika tidak ditangani.