Suara.com - Sementara ilmuwan tengah mengembangkan obat dan vaksin Covid-19, Pengawas Obat-obatan Umum India menyetujui obat psoriasis digunakan dalam pengobatan Covid-19.
Perusahaan biofarmasi yang berbasis di Bengaluru, Biocon Limited, ini melaporkan mereka menerima persetujuan untuk pengobatannya Itolizumab, sebagai penggunaan darurat terbatas.
Hal ini diumumkan Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan Keluarga (Ministry of Health and Family Welfare) minggu lalu.
Secara khusus, obat ini dapat digunakan untuk mengobati sindrom pelepasan sitokin (CRS) pada sindrom gangguan pernapasan akut sedang hingga berat pada penderita Covid-19.
Baca Juga: Alami Gejala Covid-19 tapi Tidak Dites Sejak Awal, Wanita Ini Meninggal
Sebelum disetujui, obat telah diuji coba kepada 30 pasien di empat pusat rumah sakit. Hasil studi ini menunjukkan obat itolizumab dapat mengurangi angka kematian pada kasus sedang hingga parah.
Peneliti juga memperhatikan itolizumab dapat mengendalikan hiper-aktivasi sistem kekebalan tubuh sebagai respons terhadap infeksi SARS-CoV-2. Ini mengurangi kematian yang disebabkan oleh 'badai sitokin'.
Pasien dengan gejala berat dan mereka dengan penyakit penyerta seperti diabetes dan hipertensi, yang diobati dengan itolizumab, merespons dengan baik.
Itolizumab dinilai cukup murah. Obat ini sudah digunakan sebagai obat psoriasis plak kronis ringan sampai parah dengan merek Alzumab.
Psoriasis merupakan penyakit autoimun, kondisi kulit kronis yang ditandai dengan pertumbuhan sel kulit baru secara cepat. Akibatnya, sel kulit baru itu akan terus menumpuk di permukaan hingga membentuk bercak tebal berwarna merah dan bersisik.
Baca Juga: Sakit Covid-19 Parah, Wanita 24 Tahun Ini Menyesal Tidak Pakai Masker
Dilansir The Health Site, ini adalah obat biologis baru. Namun, hanya disetujui di India untuk menyembuhkan psoriasis plak konstan. BPOM AS (FDA) atau Badan Obat-obatan Eropa belum mendukung penggunaannya, Biocon juga belum mengajukan izin pemasaran.