Ilmuwan Turki Temukan Bakteri Baru Pada Ikan Trout, Bahaya Nggak Ya?

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Jum'at, 17 Juli 2020 | 16:22 WIB
Ilmuwan Turki Temukan Bakteri Baru Pada Ikan Trout, Bahaya Nggak Ya?
Ilustrasi bakteri. [Shuttertsock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ilmuwan Turki menemukan spesies bakteri baru pada ikan trout. Bakteri ini menyerang ikan trout rainbow. Apakah berbahaya bagi manusia?

Dilansir Anadolu Agency, Soner Altun, seorang profesor kedokteran hewan dari Universitas Bursa Uludag, dan timnya menemukan bakteri Pseudomonas Sivasensis.

Dalam sebuah pernyataan, Altun mengatakan Turki memiliki salah satu kapasitas tertinggi untuk budi daya rainbow trout di antara negara-negara Eropa.

Dia menambahkan bahwa untuk memastikan keberlanjutan budi daya ikan trout, faktor-faktor penyebab penyakit pada ikan harus ditentukan, dan langkah-langkah perlindungan dan kontrol harus diambil.

Baca Juga: LIVE STREAMING: Budikdamber, Cara Ternak Ikan di Lahan Terbatas

Penemuan Pseudomonas Sivasensis diterbitkan dalam jurnal ilmiah Mikrobiologi Sistematik dan Terapan.

"Bakteri itu diberi nama Pseudomonas Sivasensis setelah kolaborasi dengan para peneliti Spanyol," ungkap Altun.

Dia menekankan bahwa timnya sedang berupaya untuk mengidentifikasi dan menyebutkan berbagai spesies bakteri yang menyebabkan penyakit pada ikan budi daya serta mengembangkan dan mengelola vaksin untuk melawan penyakit tersebut.

Covid-19 dari Ikan Salmon

Sebelumnya, ikan salmon dari Norwegia dituding sebagai penyebab gelombang baru Covid-19 di Beijing, China pada bulan Juni kemarin.

Baca Juga: Makan Ikan Cegah Kerusakan Otak Akibat Polusi Udara, Ini Buktinya!

Ikan salmon di sungai. (Shutterstock)
Ikan salmon di sungai. (Shutterstock)

Kabar tersebut langsung membawa kekhawatiran bagi pemerintah China. Salmon kini jadi 'musuh' baru setelah sebelumnya kelelawar diprediksi sebagai inang dari wabah virus bernama ilmiah Sars-CoV-2.

Menyadur The Strait Times, usai Beijing mencatatkan kembali kasus Corona, berbagai produk salmon di supermarket besar telah dikeluarkan dari rak. Para pengunjung bergegas untuk membatalkan pemesanan di restoran-restoran Jepang di ibukota China tersebut.

Pemerintah China para akhirnya mengatakan bahwa salmon impor bukanlah penyebab dari penyebaran virus yang terjadi. Tapi kekhawatiran sudah terlanjur meluas.

The Straits Times mengabarkan, salmon dijadikan biang kerok kemunculan kembali kasus Corona di Bejing lantaran kombinasi dari tingginya nasionalisme warga dan ketakutan akan virus.

Beberapa pihak juga menuding China telah memainkan persepsi dengan hampir selalu menuduh pihak luar sebagai penyebab dari munculnya pandemi virus Corona.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI