Omas Meninggal karena Diabetes, Efeknya Bisa ke Jantung Hingga Ginjal?

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Jum'at, 17 Juli 2020 | 14:51 WIB
Omas Meninggal karena Diabetes, Efeknya Bisa ke Jantung Hingga Ginjal?
Omaswati atau Omas [Youtube/TransTV Official]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pelawak Omaswati atau yang lebih dikenal Omas meninggal dunia pada Kamis (17/7/2020), karena penyakit diabetes.

Sebelum meninggal dunia, ia disebutkan kerabat pernah mengalami kesulitan bergerak, gula darah tinggi, hingga asma.

dr. Khomimah, Sp.PD-KEMD, FINASIM dari Primaya Hospital Bekasi Barat mengatakan pada penyandang diabetes, risiko komplikasi penyakit ke organ lain memang sangat besar.

Diabetes berisiko menyebabkan penyakit kardiovaskular alias gangguan yang terjadi karena gangguan jantung dan pembuluh darah, seperti kebiasaan merokok, kadar kolesterol, riwayat hipertensi, atau riwayat obesitas.

"Perlu diperhatikan bawah 75 persen pasien diabetes melitus mengalami gangguan penyakit jantung. Selain itu, hampir 50 persen pasien diabetes melitus mengalami gagal ginjal," tuturnya, dalam keterangan yang diterima Suara.com.

Apabila kadar glukosa tidak dikendalikan, maka proses kerusakan jaringan tubuh akan terus berlangsung hingga terjadi kerusakan yang berat sehingga timbul komplikasi.

Sebagian besar kematian pada pasien diabetes diakibatkan oleh kompikasi jantung atau kardiovaskular.

Ilustrasi penyakit kardiovaskular [shutterstock]
Ilustrasi penyakit kardiovaskular [shutterstock]

Jika ditelaah lebih rinci, risiko penyakit kardiovaskular pada penyandang diabetes meliputi dua kategori, yakni makro vaskular dan mikro vaskular.

Makro vascular adalah gangguan perusakan pada pembuluh darah besar seperti jantung koroner, stroke, atau penyakit pembuluh darah tepi. Contoh nyatanya ada pada pembuluh darah di kaki para penyandang diabetes yang cenderung hitam.

Sementara itu mikro vaskular meliputi gagal ginjal, gangguan pembuluh darah retina mata yang bisa menyebabkan kebutaan, gagal jantung, atau gangguan saraf kaki sehingga pasien merasakan kebas.

"Perlu diperhatikan bawah diabetes melitus bukanlah sebuah virus atau bakteri. Diabetes Melitus adalah sebuah penyakit degeneratif alias bukan penyakit menular," tutupnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI