Suara.com - Dunia hiburan tanah air tengah berduka atas meninggalnya komedian kondang Omaswati pada Kamis (16/7/2020) malam pukul 19.30 WIB. Mendiang dikabarkan meninggal akibat komplikasi paru, diabetes, dan asma.
Menurut putra kedua Omas, Dio Ambiah, empat hari sebelum meninggal asma sang ibu sempat kambuh.
"Empat hari terakhir kayaknya gula sama asmanya kambuh, lagi tinggi-tingginya," kata Dio, saat ditemui di rumah duka, kawasan Cimanggis, Depok, Jawa Barat, Jumat (17/7/2020) dini hari.
Berkaitan dengan penyakit yang diderita omas, ada sebuah penelitian tahun 2011 yang menunjukkan bahwa asma dapat meningkatkan risiko terkena diabetes dan penyakit jantung.
Baca Juga: Selain Genetik, Asma Bisa Dipicu oleh Faktor Lingkungan atau Gaya Hidup
Dilansir WebMD, pemimpin penelitian Young J. Juhn, MD, MPH, dari Mayo Clinic di Rochester, Minn, menyebut kondisi ini disebabkan karena adanya peradangan.
Juhn dan rekannya mengikuti 2.392 orang dengan asma dan 4.784 orang tanpa asma dari 1964 hingga 1983. Hasilnya, orang dengan asma berisiko lebih tinggi terkena diabetes dan penyakit jantung.
Pakar lain, Jerome V. Tolbert, MD, PhD, direktur program penjangkauan di Friedman Diabetes Institute dari Beth Israel Medical Center di New York City, juga mengatakan asma merupakan kondisi peradangan, itulah sebabnya mereka mengobatinya menggunakan steroid.
"Kami mengobati asma dengan steroid karena peradangan dan orang menjadi lebih baik," katanya.
Namun, Tolbert mengatakan steroid untuk mengobati asma juga dapat meningkatkan risiko diabetes. "Kadang-kadang steroid membuat orang dalam kondisi diabetes," tambahnya.
Baca Juga: Sakit Diabetes, Papa T Bob 2 Bulan Dirawat di Rumah Sakit
Mengingat tingginya tingkat prediabetes dan diabetes yang tidak terdiagnosis, Tolbert mendesak semua penderita asma diskrining untuk melihat apakah mereka berisiko terkena diabetes.