Kurang Minum Air Putih Bikin Sakit Pinggang, Betul atau Hoaks?

Jum'at, 17 Juli 2020 | 13:43 WIB
Kurang Minum Air Putih Bikin Sakit Pinggang, Betul atau Hoaks?
Ilustrasi sakit pinggang. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Orang dengan masalah sakit pinggang kerap disarankan untuk banyak mengonsumsi air putih. Alhasil banyak yang menghubungkan bahwa kekurangan air putih dapat mengakibatkan seseorang mengalami sakit pinggang.

Apakah benar demikian?

Dokter Spesialis Bedah Ortopedi RS Pondok Indah Puri Indah dr. Muki Partono, Sp.OT membantah asumsi tersebut. 

"Itu (kurang air sebabkan sakit pinggang), saya rasa kurang tepat. Kalau kurang air putih biasanya dehidrasi, panas badan," ujar dr. Muki dalam Webinar, Jumat (17/7/2020).

Baca Juga: Sering Dianggap Sepele, Ini 5 Kesalahan Umum Saat Minum Air Putih

Bukan sakit pinggang, Muki menduga kaitannya justru ada pada masalah ginjal yang kerap menyebabkan sensasi sakit pinggang.  "Sebenarnya biasa saja keluhan terasa seperti sakit pinggang karena kekurangan air putih, tapi itu disebabkan karena kelainan ginjal. Jadi kecuali ada kelainan ginjal," imbuhnya.

Nyeri pinggang sendiri umumnya disebabkan karena kelainan bantalan pada saraf punggung belakang, dan biasanya disebabkan oleh aktivitas berat di bagian tulang belakang.

Contohnya seperti banyak membungkuk, banyak terdiam tanpa pemanasan saat duduk bekerja, hingga banyak mengangkat beban berat. 

"Banyak kita tidak sadar, bahwa tidak ada aktivitas kita di hidup ini yang nggak bebani tulang belakang. Menurut penelitian, tidur saja akan terjadi penekanan pada bantalan pada cakram tulang belakang sebesar 25 kilogram," paparnya.

Dr. Muki menjelaskan biasanya beban pinggang saat tidur lebih besar ketika berada di posisi miring ke kanan maupun ke kiri. Tapi di antara semua posisi tidur, beban pinggang saat duduk lama justru lebih besar.

Baca Juga: Viral Beri Mahar Sandal Jepit dan Air Putih, Yudi: Yang Penting Tak Kredit

"Kalau miring ke kiri dia lebih besar tiga kali ke kiri atau ke kanan. Kalau duduk lebih besar dari tiduran," jelasnya.

Itulah mengapa saat duduk lama ketika bekerja, disarankan untuk melakukan peregangan minimal satu jam sekali dan menghindari duduk diam selama tiga jam.

"Beban duduk dibanding berdiri lebih besar duduk. Paling tinggi yang kita nggak sadari bahwa beban cakram paling besar adalah pada saat duduk dan bungkukkan badan. Ini sering kita lakukan sehari-hari. Seperti menyapu, ngepel, nyuci," tutupnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI