Suara.com - Pelawak Omas meninggal dunia pada Kamis (16/7/2020) setelah diketahui mengidap penyakit diabetes di usia 54 tahun.
Berdasarkan pengakuan anaknya, Dio Ambiah, kadar gula Omas tinggi dalam beberapa hari terakhir. Ia juga mengalami kekambuhan asma.
Lalu, apakah ada hubungan antara usia dengan risiko diabetes? Menurut dr. Khomimah, Sp.PD-KEMD, FINASIM, dari Primaya Hospital Bekasi Barat, faktor risiko utama diabetes adalah brat badan yang berlebih.
Namun diabetes juga merupakan penyakit multifaktor, yang berarti bisa disebabkan oleh kondisi lain dan bukan sekadar berat badan saja.
Baca Juga: Putra Kedua Omas Ceritakan Kronologi Wafatnya Sang Ibu
"Perlu diperhatikan bawah diabetes melitus bukanlah sebuah virus atau bakteri. Diabetes Melitus adalah sebuah penyakit degeneratif bukan penyakit menular," ujarnya, dalam keterangan yang diterima Suara.com.
Dijelaskan dr Khomimah, ada beberapa faktor risiko utama penyakit diabetes yakni:
- Usia di atas 45 tahun
- Obesitas dan kegemukan (IMT lebih dari 23)
- Jarang berolahraga
- Memiliki riwayat diabetes di keluarga
- Pasien hipertensi
- Kadar kolesterol tinggi
- Pasien penyakit kardiovaskular
- Pernah melahirkan bayi lebih dari 4 kg
Diabetes menurut dr Khomimah adalah suatu gangguan metabolik yang ditandai dengan peningkatan kadar glukosa di dalam dalam darah. Peningkatan gula darah ini disebabkan oleh kurangnya produksi insulin dan resistensi insulin.
Resistensi insulin adalah kondisi ketika sel-sel tubuh tidak dapat menggunakan gula darah dengan baik karena adanya gangguan aksi kerja insulin atau terganggunya respon sel tubuh terhadap insulin.
Sementara itu, penyakit degeneratif adalah kondisi medis yang terjadi ketika fungsi dan struktur jaringan serta organ dalam tubuh memburuk, seiring bertambahnya usia.
Baca Juga: Menabung dan Beli Tanah, Pesan Terakhir Omas buat Narji
Dalam hal ini, diabetes melitus terjadi akibat gangguan metabolisme glukosa atau yang lebih dikenal dengan kencing manis di mana di dalam air kemih kandungan gulanya sangat tinggi.