Kemenkes Malaysia Sebut Sosis Bukan Daging, Ungkap 5 Bahayanya

Jum'at, 17 Juli 2020 | 11:16 WIB
Kemenkes Malaysia Sebut Sosis Bukan Daging, Ungkap 5 Bahayanya
Kementerian Kesehatan Malaysia menyebut sosis bukan daging utuh. (Dok. Facebook)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kementerian Kesehatan Malaysia mengeluarkan pesan terkait kandungan gizi dan nutrisi yang ada di sosis. Mereka menyatakan sosis bukanlah daging utuh dan berisiko menyebabkan masalah kesehatan.

Pesan ini diunggah oleh akun Facebook Kementerian Kesihatan Malaysia yang terverifikasi pada 13 Juli 2020.

Berikut penjelasan soal bahaya sosis tersebut, seperti dilansir World of Buzz, Jumat (17/7/2020).

1. Tinggi lemak jenuh

Baca Juga: Resep Cilok Isi Keju dan Sosis, Untuk si Kecil yang Rindu Jajanan Sekolah

Sebagian besar lemak trans dibuat dari minyak, melalui metode pemrosesan makanan yang disebut hidrogenasi parsial.

Lemak trans akan meningkatkan LDL atau sejenis kolesterol jahat dan menurunkan HDL atau kolesterol baik. Alhasil mengonsumsinya akan meningkatkan risiko terkena penyakit kardiovaskular seperti serangan jantung, gagal jantung dan stroke, serta risiko kenaikan berat badan dan diabetes.

2. Tinggi garam, sodium, dan MSG

Natrium atau garam tinggi, dikenal juga sebagai hypernatremia disebabkan karena terlalu banyak mengonsumsi garam. Kejang, kebingungan, berkeringat parah, dan bahkan kematian bisa terjadi jika mengonsumsi garam dalam kadar tinggi.

Baca Juga: Komentari Sosis Goreng Mirip Alien, Wanita Ini Malah Bikin Netizen Bingung

MSG memang jadi penambah rasa, di sisi lain ini memang tidak berbahaya dan tidak beracun. Tapi pengunaan yang terlalu banyak dan sering juga tidak baik untuk tubuh.

3. Tinggi pengawet

Pengawet yang ditambahkan dalam makanan memang bisa mempertahankan kualitas dan penampilan makanan. Tapi ada efek samping jika dikonsumsi terlalu sering.

Misalnya, menyebabkan masalah pernapasan seperti asma, obesitas, kanker, melemahnya jaringan jantung, dan bahkan perilaku hiperaktif bagi anak-anak. Inilah mengapa orang tua perlu mengontrol makanan anak-anak agar memastikan mereka tumbuh sehat.

Ilustrasi sosis bakar, memasak bersama anak isi liburan sekolah. (Shutterstock)
Ilustrasi sosis bakar. (Shutterstock)

4. Meningkatkan kolesterol jahat

Seperti yang sudah disebutkan, sosis mengandung Kolesterol LDL atau kolestrol jahat yang berbahaya bagi tubuh. Kolesterol LDL yang tinggi akan meningkatkan risiko penyakit jantung dan diabetes.

5. Tingkatkan risiko kanker usus dan obesitas

Dikenal sebagai kanker usus besar atau dubur, ini terjadi karena diet yang banyak mengonsumsi daging olahan seperti sosis.

Sosis hanya sedikit mengandung mikronutrien yang bermanfaat bagi tubuh. Boleh saja memakan sosis, tapi tidak boleh dijadikan sebagai menu utama, apalagi dikonsumsi setiap hari kepada anak-anak.

Hal ini juga berlaku pada nugget, di mana setelah diteliti ternyata tidak mengandung daging ayam, tapi hanya kulit hingga tulang ayam sebagai penggantinya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI