Suara.com - Mengalmi obesitas tidak hanya meningkatkan risiko sindrom metabolik. Studi ilmiah menyebut obesitas bisa membuat penyakit influenza hingga Covid-19 jadi lebih mematikan. Waduh!
Dalam studi yang dipublikasikan di Journal of Virology, peneliti menemukan bahwa obesitas dan serangkaian sindrom metabolik (gula darah, kolesterol, dan tekanan darah tinggi) membuat infeksi influenza lebih berbahaya dan mengancam nyawa.
Peneliti dari St. Jude Graduate School of Biomedical Sciences dan the University of Tennessee Health Science Center, menyebut obesitas dan sindrom metabolik membuat daya tahan tubuh melemah. Akibatnya, virus jadi lebih mudah berkembang biak dan bermutasi ketika sudah menginfeksi.
Khusus obesitas, perut yang berlemak sangat berpengaruh terhadap pernapasan seseorang. Ketika infeksi influenza atau Covid-19 terjadi, kemampuan bernapas menjadi terganggu.
Baca Juga: Waspada! Anak Bertubuh Tinggi Cenderung Berisiko Mengalami Obesitas
"Berat badan yang berlebih dan lemak yang menumpuk di sekitar perut membuat diafragma tertekan. Akibatnya, pasien akan lebih kesulitan bernapas, dan menjadi berbahaya ketika terserang infeksi di saluran napas," tulis peneliti, dikutip dari News-medical.net.
Penelitian dilakukan kepada 174 pasien obesitas dan diabetes yang juga positif Covid-19. Hasil CT Scan pasien di daerah paru-paru dibandingkan dengan pasien Covid-19 lain yang tidak mengalami obesitas dan sindrom metabolik.
Hasilnya, peneliti menemukan pasien Covid-19 yang oebsitas memiliki kondisi paru-paru yang lebih parah. Peneliti juga menemukan lebih banyak serum IL-6, penanda biologis yang muncul ketika penyakit dalam kondisi parah dan berbahaya.
Diyakini, virus SARS-CoV=2 penyebab Covid-19 menyebabkan badai sitokin yang pada akhirnya memperburuk kondisi pasien, sehingga risiko kematian pun meningkat.
Peneliti berpendapat temuan ini penting untuk mempersiapkan diri, mengingat musim gugur yang akan dimulai akhir Agustus biasanya membuat kasus infeksi influenza meningkat.
Baca Juga: Obesitas Tingkatkan Risiko Meninggal Akibat Covid-19 Hingga 2 Kali Lipat
"Penelitian lebih lanjut dibutuhkan untuk melihat bagaimana pengaruh metabolisme yang abnormal terhadap perkembangan virus di dalam tubuh," tulis tim peneliti.