Ilmuwan Temukan Perangkat untuk Ukur Risiko Orang Terinfeksi Virus Corona

Kamis, 16 Juli 2020 | 16:04 WIB
Ilmuwan Temukan Perangkat untuk Ukur Risiko Orang Terinfeksi Virus Corona
Ilustrasi virus Corona Covid-19. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Saat ini semua orang sudah kembali beraktivitas normal meski pandemi virus corona Covid-19 belum usai. Tapi, beberapa orang yang tidak sehat atau mengalami gejala virus corona disarankan mengisolasi diri di rumah.

Selain itu, beberapa orang yang masuk dalam kelompok berisiko terinfeksi virus corona Covid-19 juga disarankan tetap di rumah. Karena itu, seseorang perlu mengetahui dirinya termasuk golongan berisiko atau tidak.

Para ilmuwan dari University of Exeter Medical School pun menemukan sebuah perangkat atau teknologi yang bisa membantu seseorang mengetahui dirinya berisiko atau tidak sebelum berpergian.

Perangkat ini bekerja dengan cara seseorang memasukkan data usia, etnis dan sejumlah faktor kunci lainnya. Kemudian, perangkat akan menghitung seberapa besar seseorang berisiko terinfeksi virus corona Covid-19.

Baca Juga: Vaksin Virus Corona AS Siap Masuk Fase Uji Klinis Tahap 3, Kapan Rampung?

Meskipun alat ini hanya menunjukkan seberapa besar risiko seseorang terhadap virus corona, tapi jumlah poin yang tinggi menunjukkan bahwa seseorang lebih berisiko terinfeksi.

Ilustrasi virus Corona Covid-19. (Shutterstock)
Ilustrasi virus Corona Covid-19. (Shutterstock)

Dalam hal ini, hasil perhitungan yang menunjukkan skor sebanyak 6 termasuk golongan berisiko tinggi. Sedangkan, skor 3 ke bawah termasuk golongan berisiko rendah.

Jadi, seseorang yang sedang berkepentingan untuk kembali bekerja atau keluar ke ruang publik bisa menggunakan perangkat ini sebagai panduan.

Para ilmuwan mengembangkan teknologi ini ketika muncul bukti bahwa orang dengan latar belakang tertentu lebih rentan terinfeksi virus corona Covid-19.

Petugas kesehatan daru latar belakang kulit hitam, Asia dan etnis minoritas (BAME) salah satu golongan yang paling rentan terhadap virus corona Covid-19.

Baca Juga: Kabar Baik, Uji Coba Vaksin Virus Corona Picu Respons Antibodi

Meskipun 44 persen staf medis di Inggris tidak berkulit putih, tapi 94 persen dokter yang meninggal dunia karena Covid-19 adalah golongan Asia dan etnis minoritas (BAME).

Harapannya, alat ini bisa membantu para dokter dan perawatan dalam kategori berisiko untuk mengambil keputusan yang tepat sebelum menangani pasien virus corona Covid-19.

Anil Jain, seorang ahli radiologi konsultan, sekarang bekerja dari rumahnya di Manchester setelah hasil dari perhitungan perangkat ini menyatakan dirinya berisiko terinfeksi virus corona.

Pria usia 59 tahun itu merupakan keturunan India yang memiliki masalah kesehatan mendasar sehingga membuat dirinya berisiko tinggi terinfeksi virus corona.

"Ini melegakan untuk membuat diri merasa lebih aman dan mengetahui atasan saya juga mendukung hal itu," kata Anil Jain pada Medical Express dikutip dari Mirror UK.

Anil Jain juga menjelaskan bahwa dampak virus corona Covid-19 pada orang dalam golongan BAME dan pekerja perawatan sosial adalah sebuah bencana besar.

"Perangkat ini sangat membantu untuk menilai seberapa besar risiko kita dan penting untuk menjaga orang-orang di sekitar tetap aman," jelasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI