Mengenal Prediabates, Kondisi yang Bisa Meningkatkan Risiko Kematian Dini

Kamis, 16 Juli 2020 | 14:32 WIB
Mengenal Prediabates, Kondisi yang Bisa Meningkatkan Risiko Kematian Dini
Ilustrasi diabetes (shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Para peneliti mengungkapkan bahwa prediabetes bisa meningkatkan risiko kematian dini hingga sepertiga. Laporan dari British Medical Journal (BMJ) menunjukkan bahwa prediabetes berkaitan dengan peningkatan risiko kematian.

Prediabetes adalah suatu kondisi yang merupakan pra-diagnosis diabetes. Kondisi itu menggambarkan bahwa kadar gula darah seseorang lebih tinggi dari normalnya, tetapi tidak cukup tinggi untuk didiagnosis sebagai diabetes.

Pada orang dewasa sehat, gula darahnya akan mencapai 7,8mmol/L setelah 2 jam makan. Saat berpuasa, kadar gula darah mereka antara 4,0 hingga 5,4 mmol/L.

Perkiraannya sekitar 470 juta orang di seluruh dunia mengalami pradiabetes tahun 2030. Lalu, sebanyak 70 persen akan menderita diabetes tipe 2.

Baca Juga: Kasus Virus Corona di Amerika Selatan Tembus 3,5 Juta, Brasil Terbanyak

Sebuah studi oleh para peneliti di Southern Medical University di China menemukan bahwa prediabetes berkaitan dengan peningkatan risiko 13 persen dari semua penyebab kematian.

Para peneliti melihat hasil dari 129 studi yang menemukan bahwa prediabetes meningkatakn risiko penyakit kardiovaskular (CVD) sebesar 15 persen selama periode 10 tahun.

Studi itu melibatkan lebih dari 10 juta orang. Lalu, ada 7 kematian tambahan per 10 ribu orang dan hampir 9 kasus tambahan penyakit kardiovaskular per 10 ribu orang pada populasi umum.

Ilustrasi diabetes (shutterstock)
Ilustrasi diabetes (shutterstock)

Pada pasien dengan riwayat penyakit jantung, prediabetes berkaitan dengan peningkatan risiko 36 persen dari semua penyebab kematian. Sementara ini dikaitkan dengan peningkatan 37 persen penyakit kardiovaskular setelah 3 tahun.

Jumlah itu sama dengan 66 kematian tambahan per 10 ribu orang per tahun dan hampir 190 kasus tambahan penyakit kardiovaskular per 10 ribu orang per tahun.

Baca Juga: Gugus Tugas: Kesadaran Masyarakat soal Bahaya Virus Corona Menurun

Para ahli juga menemukan bahwa kadar gula darah yang lebih tinggi dari normalnya setelah makan membawa risiko kematian lebih tinggi. Berbeda bila dibandingkan dengan kadar gula darah yang normal setelah periode puasa.

"Prediabetes dikaitkan dengan peningkatan risiko kematian, karena semua penyebabnya dan CVD pada populasi umum dan pasien dengan riwayat penyakit jantung," kata para peneliti dikutip dari The Sun.

Tapi, skrinning dan menajemen prediabetes yang tepat bisa membantu mencegah CVD primer dan sekunder. Sayangnya, tidak ada gejala prediabetes.

Jika Anda sudah sering merasa haus dan kencing di malam hari, keduanya bisa menjadi tanda Anda telah menderita diabetes tipe 2. Karena itu, Anda perlu mewaspadai faktor-faktor yang bisa memicu diabetes dan gejalanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI