Penderita Parkinson Hadapi Kehidupan Sulit akibat Covid-19

Yasinta Rahmawati Suara.Com
Kamis, 16 Juli 2020 | 09:02 WIB
Penderita Parkinson Hadapi Kehidupan Sulit akibat Covid-19
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pandemi Covid-19 telah mempersulit kehidupan banyak orang, tak terkecuali dengan penderita Parkinson.

Dilansir dari USA Today, hal tersebut berdasar sebuah survei terhadap lebih dari 7.000 orang yang memiliki penyakit atau merawat seseorang yang menderita penyakit itu.

Orang-orang dengan Parkinson jadi mengalami lebih banyak gejala khas penyakit kronis, seperti kesulitan bergerak dan lebih banyak perubahan suasana hati, kecemasan hingga depresi.

Sebagian besar juga melaporkan kesulitan menghadiri janji temu medis, menerima perawatan di rumah, mendapatkan olahraga yang memadai, mendapatkan obat-obatan dan berpartisipasi dalam kegiatan sosial, menurut survei yang dilakukan oleh Yayasan Michael J. Fox untuk Parkinson's Research.

Baca Juga: Waspada Gejala Penyakit Parkinson, Cek Tandanya dari Tulisan Tangan!

"Semuanya memburuk," kata Dr. Carlie Tanner, seorang profesor neurologi di University of California, San Francisco, yang membantu memimpin penelitian.

Survei tersebut melibatkan 51 pasien Parkinson yang mengatakan mereka juga terkena Covid-19. Lebih dari setengah dari mereka melaporkan memburuknya gejala, termasuk tremor, kehilangan keseimbangan, masalah suasana hati, masalah pencernaan, rasa sakit dan kelelahan.

Mereka yang memiliki kedua penyakit itu lebih cenderung menjadi perokok lama atau perokok saat ini dan memiliki penyakit paru-paru, kata Tanner.

"Sebenarnya tidak ada petunjuk bahwa orang dengan Parkinson lebih cenderung memiliki hasil buruk lainnya," katanya.

Tidak banyak informasi yang ada tentang dua kombinasi penyakit ini, meskipun risiko Parkinson meningkat dengan bertambahnya usia, sehingga kebanyakan orang dengan kondisi ini juga berisiko lebih tinggi untuk kasus Covid-19 yang serius, katanya.

Baca Juga: Berhubungan Intim Secara Rutin Ternyata Bisa Ringankan Gejala Parkinson

Orang-orang kulit berwarna dan mereka yang berpenghasilan rendah menderita gangguan layanan paling banyak termasuk perawatan medis, kelas olahraga dan akses ke makanan, survei menemukan.

Survei ini merupakan bagian dari studi klinis online Fox Insight, sebuah proyek penelitian berusia 3 tahun yang mengeksplorasi pengalaman hidup, genetika dan variabilitas Parkinson.

Sebagai informasi, penyakit Parkinson adalah gangguan sistem saraf progresif yang memengaruhi bagian otak yang berfungsi sebagai koordinator gerakan tubuh. Gejala tremor sering terjadi dan biasanya menyebabkan kekakuan atau memperlambat gerakan. Hal ini pun akan membuat penderita kesulitan beraktivitas.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI