Suara.com - Anda pasti tidak asing dengan segel plastik bening pada tutup botol kemasan. Orang mungkin merasa aman dengan adanya plastik bening yang melindungi tutup botol.
Padahal segel plastik bening pada tutup botol umumnya memiliki bahan dasar polyvinyl chloride (PVC).
Dilansir dari Hello Sehat, segel tutup botol minuman ini bisa mengontaminasi produk minuman atau makanan bahkan dalam suhu normal sekalipun.
"Bahan berbahaya yang terkandung dalam PVC bernama Diethylhexyl adipate (DEHA). DEHA dalam PVC bisa menyelundup masuk ke dalam panganan, terutama pada makanan berminyak ketika dipanaskan," tulis Hello Sehat.
Baca Juga: Dari Sariawan hingga Ginjal, Ini 5 Manfaat Baking Soda untuk Kesehatan
DEHA sendiri menjadi racun yang bisa masuk ke dalam tubuh yang bisa berdampak pada kesehatan hati dan ginjal. Tak hanya itu, PVC juga mengandung phtalate yang beracun yang mudah lepas ke lingkungan.
Saat bahan phtalate lepas ke lingkungan dan berpindah ke tangan yang kemudian masuk ke dalam tubuh, zat ini tentu mampu mengontaminasi makanan dengan mudah.
"Berdasarkan National Library of Medicine, phthalate bisa berdampak bagi kesehatan endokrin (jaringan kelenjar tubuh) dan meningkatkan risiko kanker," catat Hello Sehat.
"Dampak kesehatan lain yang bisa muncul adalah gangguan sistem reproduksi dan perkembangan anak," tambah mereka.
Plastik PVC yang mudah terlepas ke lingkungan inilah yang membuat segel plastik tak lagi direkomendasikan untuk melindungi botol atau kemasan makanan.
Baca Juga: Bayi Kembar dari Dua Rahim Berbeda dan 4 Berita Kesehatan Lainnya
Selain tidak baik untuk kesehatan, plastik PVC juga tidak ramah lingkungan karena tidak bisa terurai secara alami (biodegradable). Setidaknya membutuhkan waktu sekitar 1000 tahun untuk membuat plastik PVC bisa terurai dengan sempurna.