Waduh, Antibodi untuk Covid-19 Disebut Bisa Berefek Merusak pada Tubuh

Rabu, 15 Juli 2020 | 11:18 WIB
Waduh, Antibodi untuk Covid-19 Disebut Bisa Berefek Merusak pada Tubuh
Ilustrasi virus corona. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Antibodi yang dihasilkan oleh sistem kekebalan tubuh untuk menetralkan virus corona penyebab Covid-19 dapat menyebabkan kerusakan parah atau bahkan membunuh pasien. Hal tersebut dijelaskan dalam sebuah penelitian para ilmuwan Belanda. 

Dilansir dari South China Morning Post (SCMP), Immunoglobulin G (IgG) adalah molekul berbentuk garpu yang diproduksi oleh sel imun adaptif untuk mencegat penjajah asing. Setiap jenis IgG menargetkan jenis patogen tertentu.

IgG untuk SARS-CoV-2 bisa melawan virus dengan mengikat protein lonjakan unik virus untuk mengurangi kemungkinan menginfeksi sel manusia.  IgG biasanya muncul satu atau dua minggu setelah timbulnya penyakit ketika gejala pasien yang paling kritis tiba-tiba menjadi lebih buruk.

Sebuah tim peneliti yang dipimpin oleh Profesor Menno de Winther dari University of Amsterdam di Belanda mengatakan mereka mungkin telah menemukan petunjuk penting yang menjawab mengapa IgG hanya muncul ketika pasien sakit parah hingga dirawat di unit perawatan intensif (ICU).

Baca Juga: Update Covid-19 Global 15 Juli: WHO Peringatkan Pandemi Bisa Semakin Buruk

Para ilmuwan menemukan bahwa pasien Covid-19 yang berjuang untuk hidup dengan menggunakan ventilator memiliki kondisi darah sangat radang.

Mereka mengamati selama serangkaian percobaan bahwa itu dapat memicu reaksi berlebihan dari sistem kekebalan tubuh, menghancurkan penghalang penting dalam jaringan dan menyebabkan air dan darah tumpah ke paru-paru.

Ilustrasi virus Corona Covid-19. (Shutterstock)
Ilustrasi virus Corona Covid-19. (Shutterstock)

Ketika Winther dan rekan-rekannya membandingkan darah dari pasien Covid-19 dengan penyakit lain di ICU, mereka menemukan bahwa pasien Covid-19 memiliki jumlah IgG spesifik Sars-CoV-2 yang tidak proporsional dalam jumlah besar. 

"Antibodi ini sangat memperkuat respons pro-inflamasi", catat para peneliti dalam makalah non-peer-review di bioRxiv.org.

Beberapa penelitian dari China juga menemukan peran destruktif yang dimainkan oleh makrofag pada pasien yang sakit parah dan mengusulkan obat-obatan potensial yang dapat menekan badai sitokin.

Baca Juga: Gugus Tugas Komentari Rencana Bergulirnya Kembali Liga 1 2020

"Tetapi peran antibodi bisa lebih kompleks dari apa yang telah dijelaskan," kata para  peneliti.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI