Obat Radang Sendi Disebut Bisa Turunkan Risiko Kematian Pasien Covid-19

Rabu, 15 Juli 2020 | 06:05 WIB
Obat Radang Sendi Disebut Bisa Turunkan Risiko Kematian Pasien Covid-19
ilustrasi obat-obatan (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah studi baru dari University of Michigan menunjukkan risiko kematian pada pasien Covid-19 yang sakit kritis dan menerima dosis tunggal tocilizumab intravena menurun 45 persen.

Pasien juga lebih mungkin untuk pulih atau tidak menggunakan ventilator lagi pada satu bulan setelah perawatan apabila menerima obat tersebut, kata peneliti.

Dilansir The Health Site, penelitian ini menunjukkan obat tocilizumab intravena menenangkan badai sitokin, kondisi ketika sistem kekebalan tubuh terlalu aktif yang disebabkan oleh infeksi Covid-19.

Meski begitu, fakta bahwa mereka juga dua kali lebih mungkin untuk mengembangkan infeksi tambahan, di atas virus corona, tetap tidak terelakkan.

Baca Juga: Cegah Covid-19, PMI Imbau Masyarakat Jaga Sirkulasi Udara di Rumah

Untuk sampai pada kesimpulan ini, peneliti melihat data dari 154 pasien sakit kritis yang dirawat di Michigan Medicine, pusat medis akademik U-M, selama enam minggu pertama pandemi virus corona di Michigan dari awal Maret hingga akhir April.

Ilustrasi obat. (Pixabay)
Ilustrasi obat. (Pixabay)

Selama waktu itu, ketika sedikit yang diketahui tentang apa yang akan menolong pasien Covid-19, sekitar setengah dari pasien yang diteliti menerima obat radang sendi tocilizumab dan setengahnya tidak. Sebagian besar menerimanya dalam periode 24 jam di antara waktu intubasi.

Selama studi, peneliti melihat pada akhir periode 28 hari setelah pasien menggunakan ventilator, 18 persen dari mereka yang menerima tocilizumab telah meninggal, lebih sedikit dibandingkan dengan 36 persen dari mereka yang tidak.

Ketika disesuaikan dengan karakteristik kesehatan, ini mewakili penurunan 45 persen dalam angka kematian.

Dari mereka yang masih di rumah sakit pada akhir masa studi, 82 persen pasien tocilizumab telah lepas dari ventilator, lebih banyak dibandingkan dengan 53 persen dari mereka yang tidak menerima obat.

Baca Juga: Menkes Terawan Targetkan Uji Klinis Vaksin Covid-19 pada 2021

Ilustrasi obat-obatan [shutterstock]
Ilustrasi obat-obatan [shutterstock]

Secara keseluruhan, 54 persen pasien tocilizumab mengembangkan infeksi sekunder, kebanyakan pneumonia terkait ventilator dan 26 persen dari mereka yang tidak menerima tocilizumab mengembangkan infeksi semacam itu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI