Mencium Bau Aneh dari Darah Menstruasi? Simak Penjelasannya!

Selasa, 14 Juli 2020 | 20:30 WIB
Mencium Bau Aneh dari Darah Menstruasi? Simak Penjelasannya!
Ilustrasi menstruasi. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Beberapa orang mungkin sering mencium berbagai jenis bau pada darah haid mereka, seperti bau logam, busuk atau bau amis. Beberapa bau adalah hal normal, tetapi lainnya bisa menjadi tanda masalah.

Menstruasi menyebabkan penumpahan darah dan jaringan dari lapisan rahim melalui vagina. Kondisi ini terjadi ketika sel telur dikeluarkan selama ovulasi tidak dibuahi untuk menghasilkan kehamilan.

Cairan menstruasi yang terdiri dari darah, telur yang tidak dibuahi dan jaringan pelapis rahim yang menimbulkan bau.

Dilansir dari Medical News Today, berbagai jenis bau menstruasi itulah berasal dari ingkungan vagina yang asam dan adanya berbagai jenis bakteri sehat. pH normal vagina adalah 3,8 hingga 4,5 yang bersifat asam. pH 7 adalah netral. Sedangkan, terjadinya menstruasi, air manis atau urine di vagina bisa memengaruhi pH dan menyebabkan berbagai bau.

Baca Juga: Cegah Penularan Virus Corona, Kosongkan Bagian Tengah Kursi Pesawat!

Ilustrasi menstruasi. (Shutterstock)
Ilustrasi menstruasi. (Shutterstock)

Padahal vagina adalah rumah bagi berbagai jenis bakteri sehat, termasuk Lactobacillus. Ada gangguan pada lingkungan ini bisa menyebabkan infeksi dan masalah kesehatan lainnya.

Adapun berbagai jenis bau darah menstruasi yang umum, yakni bau metalik, busuk. bau manis dan aroma seperti bau badan.

Seseorang perlu mewaspadai bau yang tidak biasa selam periode atau perubahan keputihan di luar periode mereka. Keputih yang berwarna hijau atau kuning merupakan tanda adanya masalah kesehatan.

Seseorang juga perlu berbicara dengan dokter bila mengalami demam, nyeri panggul atau perut dan perdarahan berat selama masa periode.

Karena, seorang dokter mungkin bisa membantu mengidentifikasi seseorang memiliki infeksi atau kondisi yang lebih parah.

Baca Juga: Benarkah Virus Corona Covid-19 Bisa Sebabkan Kerusakan Multi Organ?

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI