Masih Belajar Online, Ini Siasat Dokter Agar Anak Tidak Kurang Gerak

Selasa, 14 Juli 2020 | 17:50 WIB
Masih Belajar Online, Ini Siasat Dokter Agar Anak Tidak Kurang Gerak
Kenaldric Rafa Amiruzzaman, siswa kelas 1-B SD Al Falah Darussalam Tropodo, Kabupaten Sidoarjo, saat mengikuti materi belajar daring dari rumahnya, Senin (13/07/2020), [ANTARA/HO/FA]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Meski pemerintah sudah menerapkan pola hidup new normal, namun proses belajar mengajar di sekolah masih dilakukan dari rumah dengan memanfaatkan teknologi daring.

Namun, belajar melalui daring ini sedikit banyak punya kelemahan. Salah satunya semakin banyak waktu anak yang terpaku dengan gadget. Sehingga terjadilah sedentary lifestyle atau gaya hidup kurang gerak untuk anak-anak.

Lalu apa solusi yang bisa dilakukan orangtua?

Ilustrasi orangtua, anak dan gadget. (Shutterstock)
Ilustrasi orangtua, anak dan gadget. (Shutterstock)

Dokter Spesialis Anak dr. Scorpicanrus Tumpal Andreas Christian leyrolf, M. Ked (Ped), Sp.A mengatakan orangtua harus tetap mendampingi anak. 

Baca Juga: Kasus Langka, Perempuan Ini Lahirkan Anak Kembar dari Dua Rahim Berbeda

"Jadi ketika kalau memang dihadapi oleh PR, duduk di depan guru, PR banyak tapi kita mendampingi tugas orang tua, penggunaan gadget tetapi untuk media belajar kita nggak hitung," ujar dr. Tumpal dalam IG LIVE @parentingindonesia, Selasa (14/7/2020).

Ia mengatakan penggunaan gadget pada usia anak 3 hingga 15 tahun harus tetap 1 jam dalam sehari. Tapi itu di luar dari penggunaan untuk bermain. Beruntung kata dia, biasanya belajar jarak jauh dari gadget kerap tidak lebih dari 1 jam.

Walaupun metode belajar jarak jauh tidak lebih dari 1 jam, biasanya diberikan jeda selama anak belajar. Nah, dalam jeda itu manfaatkan ajak anak untuk tidak melihat gadget. Ajak anak bergerak sana sini, seperti bermain bola di halaman.

"Gerak sana sini, main lego, main ular tangga, lihat ke taman belakang untuk bermain bola, abis itu mulai lagi. Beberapa menit untuk pertolongan take a rest aktivitas fisik jangan lagi pegang handphone," terangnya.

Adapun aktivitas fisik dalam sehari ini minimal dilakukan selama 30 menit hingga 60 menit. Kegiatannya berupa segala hal yang disukai anak, yang terpenting anak tidak diam atau kembali berhadapan dengan gadget.

Baca Juga: Ada Permintaan, Pemerintah Kaji Rencana Buka Sekolah di Zona Kuning

"Ada taman kecil, itu silahkan boleh dibawa keliling itu sehat, pakai protokol kesehatan jangan lupa, main bola di halaman rumah 30 menit hingga 60 menit, main sepeda, anak perempuan bisa masak-masakkan," tutupnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI