Suara.com - Argentina melaporkan kenaikan jumlah kasus virus Corona Covid-19, menjadikannya salah satu negara Amerika Selatan dengan jumlah kasus terbanyak.
Dilansir ANTARA, infeksi virus corona Covid-19 di Argentina pada Minggu (12/7) melampaui 100.000 saat negara itu berjuang untuk menahan laju kasus yang meningkat meskipun ada karantina ketat yang diberlakukan di ibu kota Buenos Aires dan sekitarnya.
Kementerian kesehatan mengatakan 2.657 kasus baru yang telah dikonfirmasi dalam semalam membuat total kasus Covid-19 di Argentina menjadi 100.166.
Negara Amerika Selatan itu memberlakukan karantina ketat pada pertengahan Maret untuk menghentikan pandemi. Aturan pembatasan sosial di Argentina sedikit dilonggarkan pada Mei, tetapi kemudian kembali diberlakukan pada akhir Juni untuk Buenos Aires dan sekitarnya karena lonjakan kasus.
Baca Juga: Kematian Akibat Covid-19 di Peru dan Argentina Terus Meningkat
Korban jiwa di Argentina akibat Covid-19, penyakit yang disebabkan oleh virus corona baru, mencapai 1.845, yakni angka yang jauh lebih rendah daripada kematian Covid-19 di Brazil yang mencapai 71.469 pada Minggu dan 11.682 di Peru.
Namun, jumlah kasus Covid-19 yang dikonfirmasi meningkat menjadi empat digit setiap hari pada awal Juni dan selama empat hari terakhir telah mencapai setidaknya 3.000 per hari.
Wakil menteri kesehatan Argentina Carla Vizzotti mengatakan aksi penguncian (lockdown) akan tetap dipertahankan sementara rumah sakit terus terisi.
"Yang ingin kami lakukan adalah ... mengurangi penularan virus dan mengupayakan lebih banyak waktu agar layanan kesehatan dapat merespons," kata Vizzotti.
Mauro Grossman, seorang dokter perawatan intensif di Rumah Sakit Ezeiza di Buenos Aires, mengatakan kepada Reuters ia meyakini bahwa puncak pandemi Covid-19 di Argentina sudah dekat.
Baca Juga: 40 Juta Belalang Serbu Argentina, Tutupi Area Seluas 15 Kilometer Persegi
"Kami percaya puncak kasus Covid-19 ini akan melonjak dan tidak menurun untuk sementara waktu. Itu hal yang paling berbahaya, berada di puncak untuk waktu yang lama, itulah yang akan membuat tempat tidur rumah sakit terisi lebih cepat dan tempat tidur perawatan intensif cepat terisi," ujar Grossman.