Suara.com - Perut kembung adalah kondisi tidak nyaman pada perut yang bisa mengganggu aktivitas fisik. Kondisi ini bisa dipengaruhi oleh makanan yang dikonsumsi.
Tapi, perut kembung terus-menerus yang sulit hilang bisa menjadi masalah pencernaan atau diet yang salah.
Perut kembung yang sering terjadi bisa disebabkan oleh kentut berlebih, sembelit, intoleransi makanan, penyakit seliaka dan sindrom iritasi usus besar.
Jika Anda ingin mencari penyebabnya, Anda bisa membuat sejumlah perubahan gaya hidup. Misalnya dilansir dari Express, kurangi makanan yang menyebabkan angin atau kembung, seperti kacang-kacangan, bawang, brokoli, kol, tauge dan kembang kol.
Baca Juga: Virus Corona Disebut Merusak Multi Organ, dan Pasiennya Tidak Akan Sembuh
Pastikan Anda mendapat asupan serat cukup dalam makanan yang dikonsumsi. Asupan serat lima kali sehari bisa mencegah sembelit yang menyebabkan kembung.
Selain itu, Anda perlu minum banyak air putih dan olahraga teratur. Karena, minuman bersoda dan permen karet bisa memberikan efek samping perut kembung.
Intoleransi makanan bisa menyebabkan perut kembung ketika reaksi terhadap makanan menyebabkan terlalu banyak gas yang diproduksi dan terjebak dalam pencernaan.
Namun, perut kembung juga bisa disebabkan oleh gejala endometriosis. NHS mengatakan banyak wanita dengan endometriosis yang mengeluhkan perut kembung.
Sedangkan gejala umum endometriosis termasuk nyeri panggul, nyeri saat berhubungan seks, menstruasi yang berat, pendarahan di antara periode menstruasi, buang air besar menyakitkan, sakit punggung, kelelahan dan depresi.
Baca Juga: WHO: Virus Corona Sangat Mungkin Menyebar di Udara Dalam Ruangan
Jika Anda mengalami perut kembung akibat endometriosis, kondisi ini mungkin disertai diare atau sembelit. Hal ini juga berhubungan dengan gejala iritasi usus.
Dokter bisa mengira endometriosis sebagai iritasi usus, terutama bila gejala awalnya berupa perut kembung.
Salah satu cara untuk memastikan Anda menderita endometriosis adalah operasi untuk memeriksa jaringan rahim.