Kelelawar DIsebut Punya Petunjuk Perawatan Bagi Pasien Covid-19

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Selasa, 14 Juli 2020 | 12:00 WIB
Kelelawar DIsebut Punya Petunjuk Perawatan Bagi Pasien Covid-19
Ilustrasi kelelawar (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Kelelawar, bagaimanapun, telah mengembangkan “mekanisme spesifik yang mengurangi replikasi virus dan juga meredam respon kekebalan terhadap virus,” menurut para peneliti.

Akibatnya, sistem kekebalan tubuh kelelawar mengendalikan virus tetapi tidak meningkatkan "respons peradangan yang kuat," kata para ilmuwan.

"Kelelawar adalah satu-satunya mamalia dengan kemampuan terbang, yang mengharuskan mereka beradaptasi dengan peningkatan suhu tubuh yang cepat, lonjakan metabolisme secara tiba-tiba, dan kerusakan molekuler," kata para ilmuwan. "Adaptasi ini juga dapat membantu dalam resistensi penyakit."

Spesies Baru Kelelawar. [B.D. Patterson, Field Museum/Eurekalert]
Ilustrasi kelelawar. [B.D. Patterson, Field Museum/Eurekalert]

Selain itu, kelelawar hidup bersama dalam koloni yang besar dan padat di mana patogen dan virus dapat dengan mudah ditularkan.

Baca Juga: Ngeri-Ngeri Sedap, Pria Indonesia Ini Asyik Makan Kelelawar Goreng Tepung

"Kelelawar terus-menerus terkena virus. Mereka selalu terbang keluar dan membawa kembali sesuatu yang baru ke gua atau sarang, dan mereka mentransfer virus karena mereka hidup dalam jarak yang begitu dekat satu sama lain," kata Seluanov.

Ini, menurut para peneliti, berarti bahwa sistem kekebalan tubuh mereka terus-menerus dalam bertarung dengan patogen. Gorbunova menjelaskan, biasanya pendorong terkuat dari sifat-sifat baru dalam evolusi adalah perlombaan senjata dengan patogen.

"Berurusan dengan semua virus ini mungkin membentuk kekebalan dan umur panjang kelelawar."

Ini, kata para peneliti, bukan berarti manusia bisa melemparkan masker dan pergi keramaian mereka bersama-sama di restoran dan bioskop. Para ilmuwan mencatat bahwa evolusi terjadi selama ribuan tahun, bukan beberapa bulan.

Hanya dalam sejarah modern bahwa mayoritas populasi manusia telah mulai hidup berdekatan di kota, mereka menjelaskan, juga mengutip perkembangan dalam mobilitas dan perjalanan global.

Baca Juga: Kelelawar Raksasa Hebohkan Publik, Ini Fakta di Baliknya

"Sementara manusia mungkin mengembangkan kebiasaan sosial yang sejajar dengan kelelawar, kami belum mengembangkan mekanisme canggih kelelawar untuk memerangi virus saat mereka muncul dan menyebar dengan cepat," kata mereka.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI