Suara.com - Sebagian besar pasien Covid-19 melaporkan tetap memiliki satu atau beberapa gejala yang tetap ada meski sudah dinyatakan pulih dari virus. Hal tersebut dinyatakan dalam penelitian yang diterbitkan secara daring pada 9 Juli di Journal of American Medical Association.
Dilansir dari Medical Xpress, Angelo Carfi, MD, dari Fondazione Policlinico Universitario Agostino Gemelli IRCCS di Roma dan rekannya menindaklanjuti pasien yang dinyatakan sembuh menurut kriteria Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Data dikumpulkan pada semua karakteristik klinis, termasuk riwayat klinis dan farmakologis, faktor gaya hidup, status vaksinasi dan pengukuran tubuh.
Data dimasukkan berasal dari 143 pasien, dengan usia rata-rata 56,5 tahun. Para peneliti menemukan bahwa 72,7 persen peserta memiliki bukti pneumonia interstitial selama dirawat di rumah sakit.
Baca Juga: Begini Protokol Kesehatan Transportasi Publik di Bandara Soekarno-Hatta
Rata-rata lama tinggal di rumah sakit adalah 13,5 hari di mana 15 dan 5 persen pasien menerima ventilasi noninvasif dan invasif.
Pada saat evaluasi (rata-rata 60,3 hari setelah timbulnya gejala Covid-19 pertama), hanya 12,6 persen pasien yang benar-benar bebas dari gejala Covid-19 yang terkait.
Sementara 32 dan 55 persen masing-masing memiliki satu hingga tiga gejala atau bahkan lebih.
Tidak ada pasien yang mengalami demam atau gejala penyakit akut setelah sembuh. Tetapi di antara 44,1 persen pasien mengalami kualitas hidup yang memburuk.
Secara keseluruhan, 53,1 persen pasien mengalami kelelahan, 43,4 pasien mengalami dispnea, 27,3 persen nyeri sendi dan 21,7 persen pasien melaporkan nyeri dada.
Baca Juga: Para Ahli Sebut Indonesia Gagal Kendalikan Wabah Covid-19
"Dokter dan peneliti telah fokus pada fase akut Covid-19, tetapi pemantauan lanjutan setelah keluar untuk efek jangka panjang diperlukan," catat para peneliti.