Suara.com - Pada awal pandemi, orang muda banyak yang percaya diri karena penelitian menunjukkan minimnya keparahan akibat Covid-19 pada kelompok usia tersebut. Tapi penelitian baru menunjukan, bahwa satu dari tiga orang dewasa muda berisiko menderita Covid-19 parah.
Dilansir dari CNN, orang muda yang memiliki risiko mengembangkan gejala parah dikaitkan dengan merokok. Penelitian ini diterbitkan pada Senin (13/7/2020) di Journal of Adolescent Health.
Para peneliti di University of California, San Francisco, mengamati lebih dari 8.000 peserta yang berusia 18 hingga 25 tahun dalam Survei Wawancara Kesehatan Nasional. Mereka melihat apa kerentanan medis mereka terhadap Covid-19 yang parah terkait dengan indikator risiko yang telah ditetapkan.
Para peneliti menemukan 32 persen dari total populasi penelitian secara medis yang rentan terhadap Covid-19 parah. Namun, ketika kelompok peserta yang merokok atau menggunakan rokok elektrik dikeluarkan dari analisis, persentase medis yang rentan menurun hingga setengahnya, menjadi 16 persen.
Baca Juga: Alhamdulillah, Thailand Siap Produksi Massal Vaksin Covid-19 Akhir 2020
"Perbedaan pada perkiraan, sebagian besar didorong oleh porsi yang cukup besar dari orang muda yang melaporkan bahwa mereka terlibat dalam 30 hari merokok dan 30 hari terakhir menggunakan rokok elektronik," catat para peneliti.
Penelitian menunjukkan bahwa dalam seluruh populasi penelitian, pria muda memiliki risiko lebih tinggi untuk Covid-19 yang parah. Meskipun lebih banyak perempuan melaporkan memiliki asma dan kondisi kekebalan tubuh, tingkat merokok yang lebih tinggi pada pria mengalahkan risiko lain pada perempuan.
"Bukti terbaru menunjukkan bahwa merokok dikaitkan dengan kemungkinan perkembangan Covid-19 yang lebih tinggi, termasuk meningkatnya keparahan penyakit," kata Sally Adams, penulis utama studi ini dan seorang spesialis di University of California, National Adolescent di San Francisco, dan Pusat Informasi Kesehatan Dewasa Muda, dalam siaran pers.
"Merokok mungkin memiliki efek signifikan pada orang dewasa muda yang biasanya memiliki tingkat rendah untuk sebagian besar penyakit kronis," imbuhnya.
Baca Juga: Jokowi Sebut Sanksi Pelanggar Protokol Covid-19 Mulai Denda Hingga Tipiring