Covid-19 Mengudara, Pemerintah Larang Warga Berkerumun di Ruang Tertutup

Risna Halidi Suara.Com
Senin, 13 Juli 2020 | 13:26 WIB
Covid-19 Mengudara, Pemerintah Larang Warga Berkerumun di Ruang Tertutup
Ilustrasi bersin di tengah pandemi COVID-19. [Pixabay/Mohamed Hassan]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menyusul pernyataan baru dari Organisasi Kesehatan Dunia WHO yang menyatakan adanya risiko penularan virus corona penyebab Covid-19 di ruangan tertutup dengan ventilasi buruk, Pemerintah Indonesia berencana menambah ketentuan dalam protokol pencegahan Covid-19.

Hal tersebut diungkapkan oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy di Kompleks Istana Kepresidenan usai rapat terbatas bersama Presiden Joko Widodo, Senin (13/7/2020).

"Maka itu tambahan dari protokol kesehatan kita adalah hindari kerumunan di ruang tertutup yang ventilasinya tidak cukup baik dan tidak boleh lama-lama di ruang tertutup itu," kata Muhadjir seperti yang Suara.com kutip di Antara.

Ia juga mengimbau masyarakat untuk membatasi pertemuan. "Oleh karena itu, dalam kesempatan ini saya juga imbau setiap pertemuan untuk tolong dibatasi, terutama yang tertutup," ia menambahkan.

Baca Juga: WHO Tidak Kunjungi Lab Penelitian Covid-19 di Wuhan, Kenapa?

Muhadjir menjelaskan, menurut hasil-hasil penelitian dan pernyataan Organisasi Kesehatan Dunia kini virus SARS-CoV-2 penyebab sakit Covid-19 bisa menular melalui partikel mikro dari percikan yang muncul saat orang bicara, bersin, dan batuk yang mengapung di udara.

Menurut dia, partikel mikro itu bisa bertahan di udara sekitar 20 menit.

Ketika ada orang yang terserang Covid-19 berbicara dalam suatu ruangan tertutup, orang-orang yang berada di dalam ruangan tersebut berisiko tertular virus yang sama.

"Jadi kalau misalnya ada penceramah positif, dia berbicara satu jam di dalam ruang tertutup. Kita bisa bayangkan berapa juta atau miliar Covid-19 berterbangan. Kemudian orang kalau tidak pakai masker bisa menghisap itu," katanya.

Muhadjir menganjurkan khutbah di tempat-tempat ibadah dipersingkat guna meminimalkan risiko penularan Covid-19.

Baca Juga: Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah Secara Online

"Khutbah di ruang tempat ibadah sebaiknya dipersingkat, termasuk juga bacaan yang biasanya panjang-panjang, kalau bisa diperpendek untuk hindari mikro droplet itu," katanya.

Organisasi Kesehatan Dunia pada Kamis (9/7) mengeluarkan mengenai kemungkinan virus corona tipe baru dapat menular melalui udara di ruangan yang tertutup atau berventilasi buruk.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI