Suara.com - Seorang lelaki berusia 43 tahun memiliki reaksi alergi parah saat terpapar hand sanitizer atau cairan pembersih tangan.
Diterbitkan dalam jurnal July, Alcohol and Alcoholism belum lama ini, lelaki tersebut mengalami reaksi alergi seperti kulit memerah, mual, dan gelisah. Ia langsung dilarikan ke ruang gawat darurat.
Dokter mengatakan pasien mengalami detak jantung yang cepat, bersama dengan munculnya kemerahan di dada dan wajahnya.
Lalu apa penyebabnya? Dan apakah alergi hand sanitizer umum terjadi?
Baca Juga: 3 Cara Mudah Mengetahui Hand Sanitizer Asli atau Palsu
Setelah ditelusuri, diketahui bahwa alergi hand sanitizer adalah kasus dengan catatan tertentu.
Ternyata selama tiga tahun pasien diketahui meminum obat disulfiram untuk mengobati penyalahgunaan alkohol yang menyebabkan efek samping seperti mabuk - termasuk kemerahan, sakit kepala, mual, muntah, dan detak jantung yang cepat.
Orang yang memakai disulfiram diperingatkan untuk tidak menggunakan produk yang mengandung alkohol meski sedikit, seperti beberapa saus, cuka, sirup obat batuk.
Paparan alkohol dalam jumlah kecil, dapat memicu reaksi pada pasien yang mengonsumsi disulfiram. Sementara hand sanitizer biasanya mengandung 60 sampai 70 persen alkohol.
Dalam kasus ini, dokter akhirnya memberinya antihistamin, vitamin C yang merupakan beberapa perawatan pendukung yang direkomendasikan untuk reaksi disulfiram-alkohol.
Baca Juga: Pakai Hand Sanitizer, Jangan Langsung Main Kembang Api, Ya!
Setelah sejam perawatan, gejala alergi sembuh dan pasien diperbolehkan keluar rumah sakit. Dia lalu diperingatkan untuk tidak menggunakan hand sanitizer atau berhenti menggunakan disulfiram.
Sebuah studi baru-baru ini dalam jurnal Alcohol and Alcoholism mengungkapkan, menghirup uap alkohol dari pembersih tangan, daripada penyerapan alkohol melalui kulit, tampaknya menjadi cara utama alkohol dalam pembersih tangan mencapai aliran darah. (Antara)