Angka Infeksi Covid-19 Naik, Afrika Selatan Kembali Terapkan Jam Malam

Risna Halidi Suara.Com
Senin, 13 Juli 2020 | 10:59 WIB
Angka Infeksi Covid-19 Naik, Afrika Selatan Kembali Terapkan Jam Malam
Warga Afrika Selatan mengenakan masker ketika wabah virus corona.[Anadolu Agency]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pandemi Covid-19 yang tak berkesudahan memaksa negara Afrika Selatan kembali menerapkan jam malam dan melarang penjualan minuman alkohol.

Itu dilakukan guna menurunkan tekanan yang dialami rumah sakit di sana akibat tingginya angka infeksi Covid-19, dan pada waktu yang sama, angka kecelakaan akibat alkohol.

Dikutip Suara.com dari Antara, Presiden Afrika Selatan, Cyril Ramaphosa pada Minggu (12/7) dikatakan telah memberlakukan karantina wilayah yang sangat ketat pada Maret 2020 lalu,

Karena dianggap berhasil memperlambat gelombang penularan Covid-19, Afrika Selatan memutuskan untuk melakukan pelonggaran karantina wilayah karena merasa khawatir akan dampak pada perekonomian.

Baca Juga: Bill Gates Peringatkan Obat Covid-19 Jangan untuk Penawar Tertinggi

Namun nyatanya kini angka infeksi terus bertambah. Bahkan Afrika Selatan adalah negara dengan jumlah pengidap virus corona Covid-19 terbanyak di Afrika dan saat ini mencatat rekor keempat di dunia dalam angka kasus tambahan harian.

Dalam pidato yang ia sampaikan di televisi, Ramaphosa mengatakan negara yang dipimpinnya itu tidak bisa membiarkan rumah-rumah sakit dan klinik kesehatan dibebani dengan kasus-kasus kecelakaan yang berkaitan dengan konsumsi alkohol.

"Perjuangan ini untuk menyelamatkan setiap nyawa, dan kita perlu memastikan ketersediaan setiap tempat tidur. Badan virus corona jauh lebih bengis dan menghancurkan daripada yang kita ketahui selama ini."

Jam malam akan diterapkan dari pukul 21.00 hingga 04.00 dan mulai berlaku pada Senin. Pengecualian akan diberikan pada warga yang harus pergi bekerja dan memerlukan bantuan medis.

Aturan penggunaan masker akan diperketat dan negara itu akan tetap berada pada tingkat ketiga --dari lima level-- menyangkut sistem kewaspadaan virus corona.

Baca Juga: Satu Keluarga Ditahan karena Menjual Obat Covid-19 yang Ternyata Cairan Ini

Kunjungan keluarga dan kegiatan kemasyarakatan tetap dilarang.

Ramaphosa mengatakan gambaran yang ada saat ini menunjukkan bahwa beberapa provinsi akan mencapai puncak infeksi Covid-19 pada akhir Juli atau akhir September.

Ia mengatakan para pakar telah mengungkapkan pola-pola, yang memperkirakan bahwa akhir tahun ini akan terjadi 40.000 hingga 50.000 kematian akibat virus corona Covid-19.

"Kita harus menempatkan masalah ini sebagai tugas utama yang paling penting agar dapat membuktikan bahwa perkiraan itu salah."

Kementerian Kesehatan Afsel pada Minggu melaporkan 12.058 kasus baru Covid-19 sehingga secara keseluruhan jumlahnya tercatat 276.242. Sementara itu, jumlah kematian bertambah sebanyak 108 menjadi 4.079

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI