Liputan Khas: Tahun Ajaran Baru di Tengah Pandemi, Indonesia Sudah Siap?

Senin, 13 Juli 2020 | 07:55 WIB
Liputan Khas: Tahun Ajaran Baru di Tengah Pandemi, Indonesia Sudah Siap?
Sekolah di masa pandemi. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Sekolah Tatap Muka VS Sekolah di Rumah

Orangtua murid tentunya ingin anak mendapatkan pendidikan maksimal, namun risiko penularan Covid-19 juga menjadi perhatian khusus.

Tommy Adi, seorang orangtua murid dari Jakarta, menyebut ada 2 hal yang membuatnya ragu memasukkan anak ke sekolah tatap muka saat ini. Pertama adalah penerapan protokol kesehatan dan kedua kenaikan jumlah kasus yang masih tinggi.

Untuk itu, sekolah di rumah atau homeschooling bisa menjadi solusi. Pemerhati anak sekaligus Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia Seto Mulyadi mengatakan, kelas online bisa diterapkan selama pandemi.

Baca Juga: Curhat Guru hingga Orangtua Sambut Tahun Ajaran Baru Era Kenormalan Baru

"Pemahaman homescholing kan school at home. Jadi mungkin sekarang ini komunikasi yang efektif antara orangtua dan guru harus dibangun. Materi diberikan kepada orangtua nanti dilanjutkan kepada anak-anak. Jadi betul-betul tahu materinya. Kalau sekarang seringnya materi langsung ke anak, anak gak tahu tanya ke orangtua. Tapi orangtua juga gak tahu. Sehingga sering terjadi konflik," tuturnya.

Ia juga menanggapi risiko pembukaan sekolah di zona hijau Covid-19. Sebab, bukan tidak mungkin guru atau murid berasal dari daerah yang bukan zona hijau, dan berpotensi membawa virus ke lingkungan sekolah.

Ilustrasi belajar di rumah. [Antara Foto]
Ilustrasi belajar di rumah. [Antara Foto]

"Mungkin ada sekolahnya hijau, tapi guru-gurunya atau muridnya mungkin ada yang tidak dari zona hijau. Apakah zona merah terus di dalam juga pakai kendaraan umum yang bisa membawa virus. Ini yang perlu diwaspadai," katanya.

Apapun pilihan sekolah, Kak Seto mengingatkan bahwa orangtua harus mengedepankan yang terbaik untuk anak. Jika sekolah anak menetapkan kebijakan belajar mengajar secara offline, orangtua diharapkan menyadari juga memiliki hak untuk menolaknya. 

Selama pandemi Covid-19 masih berlangsung, menurut Kak Seto, program sekolah yang paling dianjurkan tetap metode daring. 

Baca Juga: Protokol Kesehatan di Sekolah Lengkap, dari Luar Kelas sampai saat Belajar

"Belajar kan luas, bukan hanya akademis saja. Tapi ada unsur etika, unsur estetika, kesehatan. Itu dipraktikan dengan sementara di rumah saja dulu. Ini harus diwaspadai dulu dan ciptakan suasana gembira di rumah," ucapnya.

Selanjutnya: Rapid Test di Sekolah, Apakah Perlu?

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI