Suara.com - Para ilmuwan Sage telah mengungkapkan bahwa lebih dari 3 orang Inggris terinfeksi virus corona Covid-19 tanpa gejala utama.
Adapun gejala utama virus corona Covid-19 adalah batuk persisten dan demam tinggi. Tapi, hanya ada 65 persen orang yang menyadari bahwa batuk terus-menerus adalah gejala virus corona.
Sebuah laporan oleh kelompok Ilmiah Pandemi Influenza tentang Perilaku (SPI-B) untuk Kelompok Penasihat Ilmiah dan Keadaan Darurat (Sage) menunjukkan orang tidak memiliki pemahaman dasar tentang virus corona.
Laporan itu mengatakan hal tersebut salah satu masalah terbesar yang dihadapi pemerintah Inggris. Karena, masyarakat diminta untuk melakukan uji tes Covid-19 bila mengalami salah satu gejalanya.
Baca Juga: Suara Serak Lebih dari Seminggu, Bisa Jadi Gejala Kanker Paru-paru?
"Ada bukti bahwa beberapa orang masih kurang memiliki pemahaman dasar tentang Covid-19. Contohnya, hanya 65 persen orang yang menyadari bahwa batuk dan demam salah satu gejala utama Covid-19," jelas laporan yang dikutip dari The Sun.
Banyak orang bingung dengan pedoman pemerintah yang berubah cepat dan mereka tidak sepenuhnya bisa memahami hal tersebut.
Para ilmuwan mengatakan kondisi ini membuat sulit untuk memastikan seseorang mengalami gejala virus corona Covid-19 atau tidak. Karena itu, semua orang disarankan selalu mencuci tangan sebagai salah satu perlindungan paling efektif.
Saat ini mengisolasi diri sendiri dan melacak orang dengan gejala virus corona adalah kunci dalam mengendalikan kasus virus corona Covid-19.
Contohnya, restoran, pub dan fasilitas publik lain yang mulai beroperasi kembali wajib mengetahui data pengunjungnya supaya lebih mudah melacak penyebaran virus corona.
Baca Juga: Muncul Gurat Hitam di Belakang Leher? Awas Risiko Diabetes Tinggi!
Kepala Petugas Medis. Chris Whitty sempat mengutarakan kekhawatirannya bila pelonggaran masa pembatasan sosial menimbulkan kasus virus corona lebih banyak. Terlebih, bila seseorang tidak bisa menyadari gejala yang dialaminya dan tidak mematuhi saran isolasi diri.