Benarkah Lapar Memengaruhi Suasana Hati? Begini Kata Ahli

Sabtu, 11 Juli 2020 | 20:00 WIB
Benarkah Lapar Memengaruhi Suasana Hati? Begini Kata Ahli
Ilustrasi lapar, yang ternyata bikin orang mudah stres [shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Para peneliti menguji kadar darah tikus setelah mengalami hipoglikemia dan menemukan lebih banyak kortikosteron, indikator stres fisiologis. Tikus-tikus itu juga tampak lebih lamban ketika diberi pemblokir metabolisme glukosa.

"Anda mungkin berpendapat bahwa ini karena mereka membutuhkan glukosa untuk membuat otot mereka bekerja," kata Leri. 

"Tapi ketika kita memberi mereka obat antidepresan yang umum digunakan, perilaku lamban tidak diamati. Hewan-hewan bergerak secara normal. Ini menarik karena otot mereka masih belum mendapatkan glukosa, tetapi perilaku mereka berubah," tambahnya.

ilustrasi perempuan marah, kesal
ilustrasi perempuan marah, kesal

Bagi orang yang mengalami kecemasan atau depresi, hasil studi ini memiliki implikasi untuk perawatan.

Baca Juga: Studi Baru Temukan Efek Ketamine untuk Obati Orang Depresi

"Faktor-faktor yang menyebabkan seseorang mengalami depresi dan kecemasan dapat berbeda dari satu orang ke orang lain. Mengetahui bahwa nutrisi adalah faktor, kita dapat memasukkan kebiasaan makan ke dalam pengobatan yang memungkinkan," kata Horman.

"Temuan ini juga memberikan wawasan tentang hubungan antara depresi dan penyakit seperti obesitas, diabetes, bulimia dan anoreksia," imbuh Horman.

Setelah menetapkan bahwa hipoglikemia berkontribusi terhadap keadaan mood negatif, para peneliti berencana untuk menentukan apakah hipoglikemia kronis jangka panjang merupakan faktor risiko untuk mengembangkan perilaku seperti depresi.

Meskipun melewatkan satu kali makan dapat membuat Anda lapar, temuan ini menunjukkan suasana hati Anda dapat terpengaruh jika melewatkan makan menjadi kebiasaan.

"Suasana hati yang buruk dan makan yang buruk bisa menjadi lingkaran setan di mana jika seseorang tidak makan dengan benar, mereka dapat mengalami penurunan suasana hati, dan penurunan suasana hati ini dapat membuat mereka tidak mau makan," ujar Horman.

Baca Juga: Sering Cepat Lapar Meski Baru Makan? Ternyata Ini Sebabnya

"Jika seseorang terus-menerus kehilangan makanan dan terus-menerus mengalami stresor ini, responsnya dapat memengaruhi keadaan emosi mereka pada tingkat yang lebih konstan," imbuhnya. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI