Ikuti Percobaan Vaksin Covid-19, Pria Ini Yakin Punya Antibodi Virus Corona

Sabtu, 11 Juli 2020 | 16:11 WIB
Ikuti Percobaan Vaksin Covid-19, Pria Ini Yakin Punya Antibodi Virus Corona
Peneliti berupaya menciptakan vaksin virus corona. (ANTARA/Shutterstock/am.)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang lelaki asal Maryland, Amerika Serikat, percaya dirinya mungkin termasuk dalam salah satu orang pertama yang berhasil divaksinasi terhadap virus corona.

Pria bernama David Rach ini mengaku telah berpartisipasi dalam percobaan yang melaporkan hasil awal menjanjikan dalam memproduksi antibodi.

Berdasarkan laporan Fox News, mahasiswa pascasarjana imunologi ini adalah orang pertama yang disuntik dalam percobaan di Universitas Maryland pada Mei lalu.

Percobaan itu dilakukan oleh perusahaan farmasi Amerika Serikat Pfizer dan perusahaan Jerman BioNTech, bekerja sama dalam perlombaan global untuk membuat vaksin Covid-19.

Baca Juga: Versi Injeksi Efektif Obati Covid-19, Gilead Kembangkan Remdesivir Inhaler

Sekarang, indikasi awal menunjukkan vaksin bekerja dengan merangsang pertumbuhan antibodi pada tingkat yang sama atau lebih tinggi bagi mereka yang terinfeksi Covid-19.

Ilustrasi vaksin Covid-19. [Shutterstock]
Ilustrasi vaksin Covid-19. [Shutterstock]

"Ada kelegaan melihat bahwa itu (vaksin) benar-benar menghasilkan, bahwa vaksin memproduksi antibodi," kata Rach.

Rach tidak yakin dia diberikan vaksin sebenarnya atau larutan salin plasebo. Tetapi setelah adanya sedikit reaksi dari dosis keduanya, Rach yakin dia adalah satu dari sedikit orang di dunia yang divaksinasi terhadap Covid-19.

Dia akan diuji pada Oktober untuk menentukan apakah dirinya memang memiliki kekebalan terhadap virus.

Jika percobaan terbukti berhasil, Pfizer mengatakan akan menghasilkan 100 juta dosis sebelum akhir tahun dan lebih dari satu miliar dosis tahun depan.

Baca Juga: Permintaan Naik, Remdesivir Dijual di Black Market dengan Harga Selangit!

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat saat ini sudah ada 8 vaksin sedang dalam uji klinis fase tiga atau dua, sementara 120 lainnya sedang dalam evaluasi pra-klinis.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI