Pasien Kanker Payudara Punya Angka Harapan Hidup 100 Persen, Asal...

Sabtu, 11 Juli 2020 | 15:45 WIB
Pasien Kanker Payudara Punya Angka Harapan Hidup 100 Persen, Asal...
Ilustrasi kanker payudara. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Saat seseorang terdiagnosis kanker, maka pikiran yang paling pertama datang adalah berapa lama lagi harapan hidupnya. Padahal tidak selalu mereka yang memiliki kanker  lebih cepat meninggal.

Seperti pada kanker payudara misalnya, Spesialis Bedah Konsultan Onkologi, dr. Farida Briani Sobru, SpB(K) Onk menyatakan harapan hidup kanker payudara bisa sangat tinggi bahkan hingga 100 persen.

Hal ini bergantung seberapa cepat kanker itu ditemukan dalam stadium yang lebih dini, alias tingkat keparahannya belum buruk.

Ilustrasi kanker payudara. (Dok : Istimewa)
Ilustrasi kanker payudara. (Dok : Istimewa)

"Kenapa jika curiga harus cepat diobatin, itu kaitannya dengan harapan hidup. Jadi harapan hidup pasien kanker payudara, makin rendah stadiumnya harapan hidupnya semakin tinggi," ujar dr. Farida dalam diskusi LIVE IG Cancer Club CISC, Sabtu (11/7/2020).

Baca Juga: Batuk-batuk Disangka Covid-19, Ternyata Malah Didiagnosis Kanker

Saat kanker payudara ditemukan dalam stadium yang lebih dini, seperti stadium 0 baru berupa risiko atau gejala hingga stadium 1 belum menyebar kemanapun kesembuhan atau angka harapan hidupnya bisa mencapai 100 persen.

"Yang hebat stadium 0 hingga stadium 1, angka harapan hidupnya hampir 100 persen semua, yang sedih kalau udah stadium 4 ini tinggal 20 persen angka harapan hidupnya," paparnya. 

"Jadi sebetulnya kunci sukses pengobatan kanker payudara ketemu di stadium awal. Kalau nggak ketemu di stadium awal kita akan cukup kesulitan," sambungnya.

Pasti susah-susah gampang sih buat mencari tahu stadium atau risiko seseorang terserang kanker payudara. Padahal kuncinya kata dr. Farida adalah dengan melakukan skrining atau pemeriksaan awal.

"Itu artinya tanpa ibu-ibu ini merasa ada keluhan rutin periksa jangan nunggu ada keluhan. Kalau ada keluhan, bukan skrining memeriksakan diri, cari tahu ini apa," imbuhnya.

Baca Juga: Studi: Pengobatan Kanker Payudara akan Kurang Efektif pada Wanita Gemuk

Cara skrining kanker payudara setelah perempuan akhil baligh atau mengalami menstruasi, mereka bisa melakukan SADARI atau perika payudara sendiri. Tapi jika sudah bertambah umur beda lagi pemeriksaannya.  

"Nanti kalau sudah 25 tahun, baru rutin setahun sekali ke dokter, cukup pemeriksaan fisik saja sebetulnya. Umur 30 tahun tetap ke dokter setahun sekali tapi mulai ditambah dengan USG, yang harus mulai berhati-hati mulai 40 tahun ke atas," jelasnya.

Kanker payudara memang tidak pandang bulu, tidak karena turunan, gaya hidup atau kelainan apapun. Tapi semua perempuan berisiko, meskipun pada lelaki juga ada tapi tidak banyak. Perlu berhati-hati semakin tua perempuan, maka dia akan semakin tinggi risikonya.

"Karena kadang ada yang mikir udah tua. Ibu udah tua malah tinggi risikonya, dan kalau sudah 40 tahun skriningnya ditambah mamografi, itu punya sensitivitas sangat kuat untuk gambaran tertentu yang curiga kanker payudara, setahun sekali," tutupnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI