Waspada Keputihan saat Hamil, Berisiko Lahirkan Bayi Prematur

Sabtu, 11 Juli 2020 | 07:20 WIB
Waspada Keputihan saat Hamil, Berisiko Lahirkan Bayi Prematur
Ilustrasi vagina keputihan. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Keputihan bagi kebanyakan perempuan mungkin dianggap sebagai hal yang biasa. Ini karena keputihan merupakan cairan yang diproduksi kelenjar dan leher vagina yang membawa sel mati dan bakteri.

Keputihan juga bisa terjadi pada kehamilan. Tapi jangan sampai dianggap sepele, keputihan pada saat hamil juga bisa memicu bahaya dan bisa mengancam perkembangan janin.

Ilustrasi wanita hamil.[Pexels/Leah Kelley]
Ilustrasi wanita hamil.[Pexels/Leah Kelley]

Dokter Kulit dan Kelamin dr. Hanny Nilasari, Sp.KK (K), FINSDV, FAADV mengatakan terjadinya keputihan saat kehamilan perlu diwaspadai ekstra dua kali lipat.

"Pada ibu hamil itu harus lebih waspada, waspadanya lebih ditingkatkan, waspada pangkat 2, karena ada bayi yang ada di kandungnya," ujar dr. Hanny dalam LIVE IG Perdoski, Jumat (10/7/2020).

Baca Juga: Tak Mau Tubuhnya Melar, Ibu Ini Nekat Olahraga di Ruang Persalinan

Ia mengatakan keputihan memang bisa memicu peradangan karena mengandung bakteri. Nah, peradangan itulah yang dikhawatirkan pada ibu hamil menginfeksi saluran vagina sampai mulut rahim. 

Setelah keputihan mencapai rahim, maka peradangan ini bisa menginfeksi air ketuban, dan merusak ketuban tempat bayi bertumbuh.

"Kalau infeksinya sampai di mulut rahim tentunya harus berhati-hati, nggak jauh dari situ ada ketuban. Nanti ketubannya bisa terinfeksi dan bayinya lahir prematur," jelasnya.

Dokter yang berpraktik di RS Cipto Mangunkusumo itu juga mengingatkan lebih waspada jika keputihan terjadi di usia kehamilan 6 bulan. Apalagi juga keputihan yang keluar cukup banyak.

"Jadi ibu-ibu yang hamil 6 bulan kemudian mengalami keputihan yang sangat banyak, seperti disampaikan gejala dan tandanya, curiga ke arah situ. Itu harus segera berobat ke dokter," tuturnya.

Baca Juga: Noda Hitam di Kulit Ibu Hamil, Bisa Hilang dengan Krim Perawatan?

"Kalau misalnya tidak, itu bisa terjadi prematuritas, ketuban pecah dini, artinya bayinya lahir, atau bayinya ikut terinfeksi. Cairan ketubannya ikut terinfeksi sehingga bayinya juga ikut terinfeksi," sambungnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI