Alasan Kesehatan Tak Ganti Air Mi Instan dan 4 Berita Kesehatan Lainnya

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Jum'at, 10 Juli 2020 | 20:39 WIB
Alasan Kesehatan Tak Ganti Air Mi Instan dan 4 Berita Kesehatan Lainnya
Merebus Mi Instan. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tidak mengganti air rebusan mi instan saat dimasak rupanya lebih baik dari sisi kesehatan. Apa dampaknya?

Ada pula 5 kegiatan yang disebut berisiko tinggi menularkan virus Corona hingga risiko kanker usus dari frekuensi buang air besar.

Simak berita kesehatan menarik yang sudah dikumpulkan Suara.com hari ini, Jumat (10/7/2020).

1. Tak Mengganti Air Rebusan Mi Instan Ternyata Lebih Baik, Ini Penjelasannya

Ilustrasi mie instan (Pixabay/digitalphotolinds)
Ilustrasi mie instan (Pixabay/digitalphotolinds)

Perdebatan soal sehat atau tidaknya mi instan memang sering kali mencuat. Hal itu mulai dari masak mi pakai air galon atau air keran, hingga persoalan mengganti atau membiarkan air rebusan mi.

Informasi soal mengganti air rebusan mi memang sudah umum dalam masyarakat. Padahal, mengganti air rebusan mi dengan air panas baru tidak ada bedanya, malah cenderung merugikan. 

Baca selengkapnya

2. Waspada! Ini 5 Klasifikasi Kegiatan yang Berisiko Tularkan Virus Corona

New Normal (Shutterstock)
New Normal (Shutterstock)

Enam bulan pandemi berlangsung, orang-orang sudah mulai kembali bekerja, beberapa pusat perbelanjaan mulai dibuka, jalanan pun sudah mulai ramai. Hal ini juga ditengarai karena klaim normal baru atau new normal oleh pemerintah. 

Tetapi tidak semua orang merasa nyaman dengan kembali ke kehidupan normal, terutama mereka yang memiliki kondisi kesehatan jangka panjang. 

Baca selengkapnya

3. Waspada Kanker Usus, Coba Hitung Berapa Kali Anda Buang Air Besar

Ilustrasi buang air besar. (Shutterstock)
Ilustrasi buang air besar. (Shutterstock)

Kanker usus adalah salah satu kanker paling umum yang biasanya berkembang di usus besar. Terkadang, kondisi ini juga dikenal sebagai kanker usus besar atau dubur.

Tanda-tanda peringatan dini kanker usus bisa sangat halus. Sehingga banyak orang tidak menyadari mereka berisiko menderita kanker usus.

Baca selengkapnya

4. Penderita Diabetes Harus Pakai Alas Kaki, Ini Alasannya

Berjalan Tanpa Alas Kaki di Atas Rumput. (Pixabay)
Berjalan Tanpa Alas Kaki di Atas Rumput. (Pixabay)

Gula darah tinggi atau diabetes berkontribusi pada sirkulasi darah yang buruk. Kondisi ini bisa merusak bagian tubuh, salah satunya saraf di kaki yang disebut neuropati.

Neuropati inilah yang menyebabkan Anda kehilangan indera perasa di bagian kaki. Sehingga seseorang, terutama penderita diabetes tidak akan menyadari telah melukai kakinya sendiri.

Baca selengkapnya

5. Bukan Daki, Gurat Hitam di Belakang Leher Pertanda Risiko Diabetes Tinggi

Gurat hitam di belakang leher. (Shutterstock)
Gurat hitam di belakang leher. (Shutterstock)

Jika kamu pernah memerhatikan, beberapa orang memiliki tampilan belakang leher yang tak sedap dipandang, lantaran ada gurat hitam di belakang leher yang tampak seperti kotoran atau daki. Gurat hitam di belakang leher ini sesungguhnya menjadi pertanda bahwa Anda memiliki risiko diabetes yang tinggi.

"Kalau ada timbul garis, namanya Akantosis Nigrikans, itu adalah gejala dari insulin yang tidak bisa bekerja, namanya resistensi insulin," ujar dr. Dante Saksono, Sp.PD., Ph.D., KEMD dalam acara Webinar Tropicana Slim, Jumat (10/7/2020).

Baca selengkapnya

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI