Pengidap Diabetes Ingin Maraton Hingga Naik Gunung? Simak Aturannya Ya

Jum'at, 10 Juli 2020 | 15:59 WIB
Pengidap Diabetes Ingin Maraton Hingga Naik Gunung? Simak Aturannya Ya
ilustrasi penyakit diabetes. (shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pengaturan makan yang ketat menimbulkan pertanyaan bagi pasien diabetes, bisakah mereka melakukan kegiatan berat seperti naik gunung hingga maraton?

Spesialis Endoktrinologi dan Ahli Molekuler Diabetes dr Dante Saksono, Sp.PD., Ph.D., KEMD memastikan kegiatan itu tetap bisa dilakukan. Tidak ada olahraga pantangan yang harus dipatuhi para penderita diabetes.

"Sebenarnya tidak ada batasan dia tidak boleh olahraga, olahraga apapun yang bikin dia senang boleh dia kerjakan, pasien diabetes yang olahraganya ekstrim seperti balap sepeda, seperti hiking itu boleh," ujar Dr. Dante dalam diskusi Webinar Tropicana Slim, Jumat (10/7/2020).

Dr. Dante mengingatkan tetap saja untuk pasien diabetes harus menjalani aturan yang ketat, khususnya waktu mengonsumsi obat diabetes yang sebaiknya dilakukan setelah berolahraga.

Baca Juga: Bukan Daki, Gurat Hitam di Belakang Leher Pertanda Risiko Diabetes Tinggi

"Asal disiasati jangan minum obat diabetesnya sebelum olahraga, karena begitu dia minum obat sebelum olahraga terus dia nggak makan, terus gula darahya akan ngedrop setelah olahraga," papar dokter yang berpraktik di RS Mitra Keluarga Kepala Gading itu.

Ini perlu diperhatikan karena obat diabetes biasanya berfungsi untuk menekan gula dalam darah. Jika obat dan olahraga memeras gula darah bersama, alhasil tubuh bakal drop.

"Maka sebaiknya obat penuruan gula darah itu diminumnya setelah olahraga, sehingga pasiennya tidak mengalami drop pada saat sebelum olahraga," paparnya.

Ilustrasi perempuan mendaki atau naik gunung. (Shutterstock)
Ilustrasi perempuan mendaki atau naik gunung. (Shutterstock)

Ia juga bercerita bagaimana seorang atlet olimpiade dengan diabetes berhasil meraih medali, karena melakukan siasat penanganan diabetes saat berolahraga.

"Jadi olahraga itu dengan diabetes bisa disiasati. Olahraga ekstrim juga bisa, tentu dengan konsultasi dokter lebib seksama bagaimana mensiasatinya olahraga yang ekstrem, supayaa gula darah tidak terlalu ngedrop," paparnya.

Baca Juga: Air Seni Dikerubungi Semut, Benarkah Tanda Diabetes?

Catatan terpenting sebelum berolahraga lakukan pengecekan kadar gula darah, harus dalam ambang batas aman untuk menjalani olahraga, termasuk olahraga ekstrim.

"Kalau gula darahnya si bawah 200, dia nggak boleh olahraga pada saat itu. Kalau gula darahnya di atas 300 dia juga tidak boleh olahraga pada saat itu. Kalau antara 100 sampai 300 dia boleh olahraga, olahraga apapun termasuk yang ekstrim," tutupnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI