Suara.com - Beberapa pakar menemukan infeksi virus corona dapat menyebabkan komplikasi pada penderita Covid-19. Mulai dari pembekuan darah, gagal ginjal, hingga peradangan jantung.
Kondisi ini juga dialami oleh Samuel Haltovsky asal Brooklyn, New York. Ia dirawat di rumah sakit selama dua minggu karena menderita pneumonia terkait Covid-19, dan ternyata penyakit ini memengaruhi ginjalnya.
Sementara pasien Covid-19 yang mengalami cedera ginjal akut, setidaknya, memiliki kesempatan untuk memulihkan fungsi ginjal mereka, kondisi buruk Haltovsky membuatnya menderita gagal ginjal stadium 5 atau end-stage renal disease (ESRD).
Berdasarkan Mayo Clinic, ESRD artinya ginjal tidak lagi berfungsi untuk mendukung kebutuhan tubuh.
Baca Juga: Total Kasus Covid-19 Filipina Kini Nomor Dua di Asia Tenggara
Jika sudah menderita ESRD, ginjal dapat mengalami kerusakan permanen dan pasien memerlukan dialisis atau prosedur untuk membuang limbah berbahaya dari tubuh, yang sangat dicari dan sulit didapat.
Untungnya, dilansir Fox News, tim Dialyze Direct memobilisasi logistik dan mengorganisasi perawatan dialisis rumah untuk warga Brooklyn.
Setelah keluar dari Maimonides Medical Center di Brooklyn, pria 63 tahun ini menjalani 11 hari tanpa dialisis ginjal.
"Dia berada dalam kondisi yang sangat kritis dan kemungkinan jika itu berlangsung lebih lama, dia akan meninggal. Jumlahnya sangat tinggi sejauh racun dalam tubuh," ujar Josh Rothenberg, chief operating officer dan co-founder dari Dialyze Direct.
Rothenberg menambahkan rumah sakit Haltovsky dirawat sangat kewalahan dengan sejumlah besar pasien yang membutuhkan dialisis karena Covid-19.
Baca Juga: Penting, Pakai Masker Mengurangi Risiko Penularan Covid-19 Hingga 65%
Untungnya, Rothenberg, dan Jonathan Paull, penasihat umum dan kepala kepatuhan dengan Dialyze Direct, mengatakan ada mesin NxStage System One untuk dialisis di rumah, dibantu staf pengasuh terlatih.