BKKBN Sebut Pandemi Covid-19 Bisa Lahirkan SDM Kurang Berkualitas

Risna Halidi Suara.Com
Jum'at, 10 Juli 2020 | 12:43 WIB
BKKBN Sebut Pandemi Covid-19 Bisa Lahirkan SDM Kurang Berkualitas
Ilustrasi anak pakai masker. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) khawatir pandemi Covid-19 bisa berdampak panjang, salah satunya, lahirnya Sumber Daya Manusia atau SDM yang kurang berkualitas.

Hal tersebut disampaikan Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo saat berbicara dalam acara konferensi pers Hari Kependudukan Dunia 2020.

"Kalau Covid-19 dampaknya terhadap proses reproduksi serius maka lahirlah SDM yang kurang berkualitas yang akan memengaruhi ke depan," kata Hasto Wardoyo seperti yang Suara.com kutip di Antara, Jumat (10/7/2020).

Hasto mengatakan untuk dapat memetik dan mendapatkan bonus demografi di Tanah Air, maka hal itu tidak serta merta dipengaruhi oleh Covid-19 saja melainkan melalui proses yang cukup panjang.

Baca Juga: Pandemi Covid-19 Waktu yang Tepat untuk Berhenti Merokok, Ini Alasannya

Sukses kontrasepsi sejak 1973 hingga sekarang, kata dia, tengah memasuki bonus demografi.

Namun, bonus demografi tersebut bisa saja terpengaruh karena pandemi Covid-19. "Untuk mendapatkan bonus demografi syaratnya harus berkualitas," tambah Hasto.

Pandemi Covid-19 juga membuat banyak orang yang dipulangkan, terkena pemutusan hubungan kerja sehingga berujung pada naiknya angka pengangguran dan menurunnya kualitas hidup yang baik.

Dikhawatirkan, bonus demografi tadi tidak berhasil didapatkan.

Belum lagi, kata dia, pasangan usia subur yang baru saja menikah saat ini juga terganggu atau terhalang dengan layanan kontrasepsi sehingga memicu lahirnya kehamilan yang tidak atau belum dikehendaki.

Baca Juga: Ada Pandemi Covid-19, Harga Sapi di Pasar Hewan Pengasih Tetap Stabil

"Secara umum terkait pandemi ini, bagaimana sekelompok pasangan usia subur tentu tidak semudah mengakses layanan kontrasepsi sebelum pandemi terjadi," tutup Hasto Wardoyo.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI