Suara.com - Kolesterol tinggi adalah bagian dari kondisi tanpa gejala yang dapat menyebabkan penyakit jantung. Tetapi kondisi ini bisa dihentikan dengan gaya hidup sehat dan mengonsumsi makanan yang menyehatkan.
Makanan yang baik untuk mengontrol kadar kolesterol Anda adalah jus buah delima.
Dilansir dari Express, sebuah studi melihat efek jus delima pada orang dengan diabetes tipe 2 dan kolesterol tinggi. Mereka mencatat penurunan yang signifikan dalam kolesterol jahat (LDL).
Kolesterol LDL berkontribusi terhadap risiko penyakit jantung karena menempel di bagian dalam dinding arteri.
Baca Juga: Awas, Sakit Gigi Juga Timbulkan Risiko Penyakit Jantung, Kok Bisa?
Jus delima juga disebut mampu melindungi partikel kolesterol LDL dari oksidasi, salah satu kondisi menuju menuju penyakit jantung.
Mendukung klaim tersebut, jus delima juga telah terbukti menurunkan trigliserida, jenis lemak lain yang ditemukan dalam darah yang dapat menyumbat pembuluh darah jika terlalu banyak.
Sebuah studi empat minggu pada 51 orang dengan kadar trigliserida tinggi menunjukkan bahwa konsumsi 800 mg minyak biji delima per hari secara signifikan menurunkan trigliserida dan meningkatkan rasio trigliserida-HDL.
HDL (kolesterol baik) melindungi terhadap penyakit jantung dengan mengeluarkan kolesterol jahat dari darah dan mencegahnya menumpuk di arteri.
Terlebih lagi, sebuah analisis penelitian menyimpulkan bahwa jus delima mengurangi tekanan darah tinggi, faktor risiko utama penyakit jantung.
Baca Juga: Mandi Air Panas Tiap Hari Bisa Turunkan Risiko Penyakit Jantung, Benarkah?
Saran National Health Service (NHS) Inggris, untuk memaksimalkan manfaat jantung sehat dari meminum jus delima, Anda harus mengombinasikannya dengan diet rendah lemak dan tinggi serat.
Ini harus mencakup banyak buah dan sayuran segar dan serealia utuh.
"Anda harus membatasi jumlah garam yang Anda makan hingga tidak lebih dari enam gram (0,2 oz) sehari karena terlalu banyak garam akan meningkatkan tekanan darah Anda," saran NHS
Anda juga harus melakukan olahraga teratur untuk mengurangi risiko penyakit jantung.