Kenapa Virus G4 Penyebab Flu Babi Berpotensi Jadi Pandemi?

Kamis, 09 Juli 2020 | 17:36 WIB
Kenapa Virus G4 Penyebab Flu Babi Berpotensi Jadi Pandemi?
Ilustrasi virus G4 penyebab flu babi. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Virus G4 EA H1N1 yang menyebabkan flu babi ditemukan para peneliti dan disebut berpotensi jadi pandemi. Virus itu pertama kali ditemukan di peternakan babi di China dan telah menginfeksi pekerja di sana sejak Juni lalu.

Kementerian Kesehatan Indonesia menegaskan bahwa virus G4 belum sampai ke Indonesia. Meski begitu, Kemenkes juga meyakini bisa saja virus tersebut berpotensi jadi pandemi seperti Covid-19.

"Mengapa bisa menjadi pandemi, karena sudah beredar dipopulasi babi China. Varian paling umum dari virus flu EA H1N1 adalah strain genotipe 1, tapi mutasi pada strain ini akhirnya memunculkan varian genotipe 4," kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik, dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid, dalam webinar bersama media, Kamis (9/7/2020).

Selain itu, Nadia menjelaskan bahwa virus G4 dapat melekat di reseptor SAa2,6Gal yang mirip manusia. Reseptor itu ada di sel lapisan saluran pernapasan manusia. Jika virus melekat di reseptor, maka dapat masuk ke sel lainnya, termasuk jaringan trakea dan epitel.

Baca Juga: Kementerian Kesehatan Waspadai Flu Babi G4 Masuk ke Indonesia

"Hasil percobaan pada hewan ferret, sejenis musang, virus G4 bisa menular lewat tetesan air liur droplet atau kontak langsung," ucap Nadia.

Ia juga menyampaikan bahwa virus G4 berbeda dari strain virus yang ada dalam vaksin flu. Sehingga vaksin flu yang ada sekarang kurang bisa memberi perlindungan terhadap G4 EA H1N1.

"Diperlukan vaksin flu baru. Tetapi prosesnya tidak sesulit mengembangkan vaksin covid-19 yang penyakitnya benar-benar baru," ujar Nadia.

Diketahui virus G4 sudah menginfeksi pekerja babi yang berada di China dan tampak lebih menular dari flu babi sebelumnya. Menurut Nadia, para pekerja di industri babi 2,25 persen lebih besar kemungkinannya tertular G4 dibanding populasi umum.

Baca Juga: WHO: Dunia Perlu Waspada Soal Flu Babi Baru di Tengah Pandemi Covid-19

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI