Suara.com - Kata siapa penderita asma tidak boleh olahraga? Justru, orang dengan riwayat sakit asma disarankan untuk tetap melakukan olahraga, dengan catatan selama asma tidak kambuh.
Dokter spesialis Patoligi Klinik dari Eka Hospital, dr. Dicky Soehardiman, Sp.P(K), mengatakan bahwa olahraga yang paling dianjurkan untuk pasien asma berupa latihan pernapasan
"Kalau di jurnal atau buku-buku olahraga untuk penderita asma adalah olahraga pernapasan. Nomor satu adalah berenang, kemudian yang dianjurkan yang lain jalan, bersepeda," kata Dicky dalam webinar 'Mengendalikan Asma di Era New Normal', Kamis (9/7/2020).
Ia menjelaskan bahwa berenang bisa memperkuat otot bantu napas. Sehingga apabila dilakukan rutin, pasien bisa lebih kuat dan jarang mengalami kambuh asma.
Baca Juga: Studi: Risiko Asma dan Alergi Lebih Tinggi pada Remaja yang Suka Begadang
Menurut Dicky, olahraga harus dilakukan rutin dan berulang minimal tiga kali dalam seminggu. Menentukan intensitas olahraga bisa dengan disesuaikan target denyut nadi latihan.
"Cara hitungnya 220 dikurangi umur dikali target latihan. Sekarang target latihan kita apa, misal 70 persen atau 80 persen atau 60 persen denyut nadi maksimal. Itu yang kita pasang. Kita harus target denyut nadi segitu tidak boleh lebih," ucapnya.
Target denyut nadi itu yang akan menentukan durasi latihan. Dicky mengatakan, olahraga selama 30 menit sampai satu jam juga sudah cukup untuk dilakukan sebanyak tiga kali dalam seminggu.
Sementara itu, lanjut Dicky, khusus pasien yang dikategorikan exercise induced asthma (EIA) tidak dianjurkan melakukan olahraga berat karena bisa menyebabkan kekambuhan. Selain pasien dengan kategori EIA, Dicky menyampaikan, tidak ada olahraga apapun yang tidak boleh dilakukan penderita asma.
Baca Juga: Sering Dialami Bumil, Waspada Sesak Napas Akibat Asma