Wabah Pes Kembali Ditemukan, WHO Bilang Tidak Usah Khawatir

Kamis, 09 Juli 2020 | 16:35 WIB
Wabah Pes Kembali Ditemukan, WHO Bilang Tidak Usah Khawatir
Ilustrasi wabah pes. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sementara pandemi virus corona belum berakhir, wabah pes ditemukan di Mongolia. Atas laporan ini, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pun telah memantau wabah tersebut.

WHO juga mengatakan wabah pes ini itu tidak berisiko tinggi. Seorang juru bicara WHO pun menjelaskan kasus wabah Pes itu bisa dikelola dengan baik.

"Wabah Pes sudah ada dan bersama kami selama berabad-abad. Kami melihat jumlah kasus di China itu sudah cukup dikelola dengan baik," kata Margaret Harris, Juru Bicara WHO, dilansir BBC.

Tapi, pakar mengatakan bahwa wabah pes ini tidak perlu begitu dikhawatirkan.

Baca Juga: Wabah Kolera Tewaskan Belasan Orang di Kamerun

Saat ini dunia sudah memiliki perawatan yang jelas untuk penyakit pes. Selain itu, penyakit ini jarang terjadi.

Ilustrasi tikus bambu China. (Photo by Brett Jordan on Unsplash)
Ilustrasi tikus  (Photo by Brett Jordan on Unsplash)

"Tidak seperti pada abad ke-14 (saat Black Death terjadi), kita sekarang memiliki pemahaman tentang bagaimana penyakit ini ditularkan," Dr. Shanthi Kappagoda, seorang dokter penyakit menular di Stanford Health Care.

"Kita tahu bagaimana mencegahnya, hindari penanganan hewan yang sakit atau mati di daerah yang ada penularan. Kita juga dapat mengobati pasien terinfeksi dengan antibiotik, dan pada orang-orang yang mungkin telah terpapar bakteri, mencegah mereka jatuh sakit," sambungnya, dikutip Healthline.

Memang jika pes tidak segera diobati, bakteri Yersinia pestis (Y. pestis) penyebab penyakit, dapat menyebar dalam aliran darah dan menyebabkan sepsis. Apabila bakteri menyerang paru-paru, maka dapat menyebabkan pneumonia.

Tetapi selama seseorang tidak menyentuh hewan yang terinfeksi bakteri Y. pestis, peluang untuk sakit sangat rendah.

Baca Juga: New Normal Wabah Corona, WNA Boleh Masuk Indonesia

Wabah ini sangat jarang. Hanya beberapa ribu kasus dilaporkan di seluruh dunia setiap tahun, sebagian besar di Afrika, India, dan Peru.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI